Indonesia Jadi Pemasok Kebutuhan Pangan Di Ajang Olympic and Paralympic Games 2021
BERPOSE: Atase Pertanian Kedutaan Besar Republik Indonesia Tokyo Sri Nuryanti. JAKARTA - Di ajang olahraga dunia Tokyo Olympic and Paralympic Games 2020, Indonesia akan menjadi salah satu negara kontributor bahan makanan dan minuman. Hal itu disampaikan oleh Atase Pertanian Kedutaan Besar Republik Indonesia Tokyo Sri Nuryanti. “Pihak Indonesia, yang diwakili oleh KBRI sebelumnya melakukan serangkaian pertemuan yang dimulai awal tahun 2019 lalu. Kami bertemu Direktur Sustainability Operation, the Tokyo Organising Committee of the Olympic and Paralympic Games untuk mempromosikan dan meyakinkan sejumlah produk pertanian asal Indonesia yang telah dipasarkan di Jepang,” kata Sri. Menurut Sri, upaya agar Indonesia bisa memasok bahan baku makanan dan minuman dalam penyelenggaraan Olimpiade tidak mudah. “Selain sebagai negara yang menerapkan standar keamanan pangan tertinggi di dunia, kita ketahui bersama Jepang pun mengusung isu pembangunan pertanian berkelanjutan dalam pengadaan bahan makanan dan minuman untuk acara olahraga dunia tersebut. Karena itu promosi dan setiap argumentasi yang kami berikan layaknya pertandingan dalam Olimpiade itu sendiri, untuk menjadi pemenang dan merebut hati the Tokyo Organising Committee of the Olympic and Paralympic Games,” ungkap Sri. Sebelumnya, Menteri Pertanian menegaskan ekspor komoditas pertanian di saat pandemi Covid-19 harus bisa lebih menggeliat. Menurutnya, ekspor menunjukkan komoditas pertanian tidak mengenal pantangan apapun dan harus tetap tersedia sebab seluruh dunia tetap membutuhkan makan, di antaranya komoditas rempah seperti pala, cengkeh dan lainnya. "Di saat Covid-19 seperti ini, kita buktikan bahwa pertanian itu tidak boleh berhenti. Kita tidak boleh kehilangan kesempatan untuk siapkan pangan," kata Syahrul. Berbekal bahan dari Sekretariat Komisi ISPO, Atase Pertanian menyodorkan sejumlah dokumen untuk meyakinkan the Tokyo 2020 bahwa minyak sawit Indonesia merupakan produk yang tidak saja memperhatikan namun juga telah memenuhi aspek keberkelanjutan. “Kami siapkan semua. Mulai dari salinan Permentan No. 11 tahun 2015 tentang Sistem Sertifikasi Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesian Sustainable Palm Oil Certification System /ISPO) dalam Bahasa Inggris; rincian nama, unit sertifikasi, lokasi, perusahaan, area tertanam, produksi crude palm oil (CPO), dan lembaga sertifikasi dari 457 perusahaan perkebunan yang telah memperoleh sertifikat ISPO; dan 25 lembar contoh sertifikat ISPO yang telah diterima para perusahaan perkebunan disampaikan Atase Pertanian kepada the Tokyo 2020,” ujar Sri. Setelah melakukan desk review, lebih lanjut Sri menjelaskan, gayung pun bersambut, the Tokyo 2020 mulai mendalami lebih jauh sertifikat ISPO untuk minyak sawit Indonesia. “Atas dukungan dan perjuangan yang sudah dilakukan akhirnya berbuah manis, the Tokyo 2020 mengakui Sertifikat ISPO sebagai satu dari 19 sertifikasi yang telah memenuhi Kode Sumber yang Berkelanjutan dalam pengadaan bahan baku untuk kayu, kertas, produk pertanian dan peternakan, pisang, kedelai, produk perikanan, serta minyak sawit untuk penyelenggaraan Tokyo Olympic and Paralympic Games 2020,” ungkap Sri. Walaupun pelaksanaan Tokyo Olympic and Paralympic Games 2020 ditunda, semula akan diselenggarakan pada 24 Juli – 9 Agustus 2020, menjadi 23 Juli – 8 Agustus 2021* karena pandemi Covid-19, Sri mengaku optimis bahwa capaian ini memberi harapan bagi Indonesia dalam melanjutkan perjuangan diplomasi sawit tidak saja di Jepang, namun juga di kancah dunia. “Ketika Jepang bisa menerima suatu produk dari Indonesia, separuh negara di dunia akan melakukan hal yang sama karena standar yang diterapkan Jepang sangat tinggi,” katanya. Pengakuan the Tokyo 2020, menurutnya, menjadi berkah dan penyemangat Pemerintah Republik Indonesia dalam memperoleh pengakuan dari Pemerintah Jepang terhadap sertifikat ISPO minyak sawit Indonesia sebelum pemberlakukan skema Feed-in Tariff pada pengadaan bahan baku bahan bakar terbarukan mulai 1 April 2021 nanti. The Tokyo Organising Committee of the Olympic and Paralympic Games merupakan komite yang dibentuk oleh Komite Olimpiade Jepang (Japan Olympic Committee) bersama Pemerintah Metropolitan Tokyo sejak 24 Januari 2014 sebagai yayasan untuk mengelola kepentingan umum dan menjadi satu-satunya organisasi yang diakui pemerintah Jepang untuk menyelenggarakan Olimpiade. Oleh karena itu, pengakuannya cukup mewakili pendapat umum. (*/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: