Makin Parah, Kebangkitan Wabah Virus Corona di Beijing Diyakini dari Pasar Induk Xinfadi

Makin Parah, Kebangkitan Wabah Virus Corona di Beijing Diyakini dari Pasar Induk Xinfadi

Penjagaan di Beijing. (foto istimewa) JAKARTA - Pemerintah Kota Beijing menyatakan, bahwa situasi di ibu kota Cina itu semakin sangat parah. Menyusul penemuan klaster baru kasus virus corona (Covid-19) yang menyebabkan pemberlakuan karantina (lockdown) di sejumlah kawasan tersebut. “Situasi epidemi di ibu kota sangat parah. Saat ini, tugas yang paling penting dan mendesak adalah mengambil langkah tegas untuk mencegah dan mengendalikan epidemi,” kata Juru Bicara Pemerintah Kota Beijing, Xu Hejian, seperti dikutip AFP, Rabu (17/6). Kebangkitan wabah virus corona di Beijing diyakini bermula dari Pasar Induk Xinfadi. Tercatat ada 106 kasus baru infeksi Covid-19 yang dikonfirmasi di Beijing dalam lima hari terakhir. Sementara, pihak berwenang telah mengarantina atau mengunci hampir 30 kawasan permukiman di kota itu dan melakukan tes corona terhadap puluhan ribu orang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun telah menyatakan keprihatinannya akan kemunculan klaster baru tersebut. Badan PBB itu mengigatakan, kejadian infeksi kali ini harus menjadi perhatian Cina lantaran luasnya wilayah Beijing dan tingginya konektivitas di ibu kota negeri tirai bambu itu. Para pejabat Beijing mengatakan, mereka akan melakukan tes terhadap para pemilik kios dan manajer di semua pasar pangan, restoran, dan kantin milik pemerintah di kota itu. Kapasitas pengujian Covid-19 di Beijing kini telah diperluas menjadi 90.000 tes sehari, menurut Kantor Berita China, Xinhua. Lebih dari 8.000 pekerja di Pasar Xinfadi telah dites Covid-19 dan dikirim ke fasilitas karantina terpusat. Laporan surat kabar yang dikelola Pemerintah Cina menyebutkan, virus corona pada klaster baru ini ditemukan di papan potong yang digunakan untuk memotong ikan salmon impor di Pasar Xinfadi. Menyusul laporan itu, sejumlah supermarket besar di Beijing pun menyingkirkan ikan salmon dari rak-rak mereka pada Sabtu (13/6/2020) lalu. Pemerintah Cina juga telah menyetop impor ikan salmon dari negara-negara di Benua Eropa dan Amerika. Selain itu, Otoritas Beijing pada Rabu (17/6) ini menutup kembali semua sekolah di kota itu setelah sempat dibuka pasca pelonggaran pembatasan Covid-19 sejak 27 April lalu. Penutupan kembali sekolah-sekolah itu bersamaan dengan pengumuman temuan 31 kasus baru infeksi virus corona di Beijing pada hari ini. Kota Beijing sejauh ini telah melaporkan 137 kejadian infeksi baru selama enam hari terakhir. Enam di antaranya adalah kasus tanpa gejala. Di luar Beijing, ada dua kasus infeksi domestik tambahan. Satu kasus berada di provinsi tetangga Beijing yaitu Hebei, sedangkan satu lagi berada di Zhejiang. Sementara, ada juga tambahan 11 kasus impor yang dilaporkan pejabat kesehatan Cina hari ini. (der/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: