Lagi, Aksi Penembakan di Amerika Serikat di Bawa ke Ranah Rasis
COBA REDAM PENDEMO: Seorang Perwira Polisi Sheriff berpidato di depan para pemrotes di depan Palmdale Sheriffs Station dalam aksi demonstrasi untuk menuntut penyelidikan penuh atas kematian Robert Fuller, seorang pria kulit hitam berusia 24 tahun yang ditemukan tergantung di sebuah pohon berikut beberapa perisiwa lainnya, kemarin. FOTO AFP ATALANTA - Kepala Polisi di kota Atlanta, AS dipecat setelah menembak seorang pria kulit hitam. Seketika berita itu beredar dan membuat marah warga setempat dengan melakukan aksi unjuk rasa. Demonstran memblokir jalan raya antarnegara bagian dan membakar restoran Wendy tempat Rayshard Brooks yang berusia 27 tahun tewas Sabtu (14/6). Peristiwa ini terjadi beberapa jam setelah Walikota Keisha Lance Bottoms yang telah disebut-sebut sebagai calon pasangan potensial untuk calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden mengumumkan pengunduran diri Kepala Erika Shields. Beberapa sumber menyebutkan, Brooks tertidur di mobilnya di drive-through Wendy. Karyawan menelepon polisi, mengeluh karena aksinya itu secara langsung memblokir pelanggan lain. ”Dia salah paham dan melawan. Menentang ketika polisi mencoba menangkapnya,” kata Biro Investigasi Georgia, Minggu (14/6). Video lain menunjukkan Brooks dan polisi berkelahi. Brooks tersudut dan lari. ”Petugas mengejar Brooks dengan berjalan kaki dan selama pengejaran, Brooks berbalik dan menunjukan perlawanannya kepada petugas. Petugas menembakkan senjatanya,” katanya. Brooks dibawa ke rumah sakit tetapi meninggal setelah operasi. Sementara satu polisi juga terluka dalam insiden tersebut. Seorang juru bicara polisi Atlanta mengidentifikasi polisi yang melakukan penembakan itu sebagai Garrett Rolfe. Dia diberhentikan dari kepolisian setelah peristiwa itu terjadi. Sementara salah satu perwira lainnya yang ada di lokasi kejadi disanksi administrasi dan dipindahtugaskan. Kerusuhan itu terjadi ketika AS menghadapi perhitungan historis tentang rasisme sistemik, dengan keresahan sipil massal yang dipicu oleh pembunuhan 25 Mei atas seorang pria Afrika-Amerika lainnya, George Floyd, saat dalam tahanan polisi. Floyd meninggal setelah seorang polisi kulit putih Minneapolis berlutut di lehernya selama hampir sembilan menit. Protes yang menyebar pertama di seluruh negara kemudian dunia dalam minggu-minggu sejak itu, telah memaksa pembicaraan tentang warisan perbudakan, kolonialisme dan kekerasan kulit putih terhadap orang kulit berwarna, serta militerisasi polisi di Amerika. Shields telah bekerja untuk departemen kepolisian Atlanta selama lebih dari dua dekade. ”Karena keinginannya agar Atlanta menjadi model seperti apa reformasi yang berarti di seluruh negeri ini, Chief Shields telah menawarkan untuk segera minggir sebagai kepala polisi,” kata walikota dalam komentar yang disiarkan televisi. (fin/ful)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: