Paksa Warga Tegakkan Social Distancing, Polisi Tembakkan Peluru Karet

Paksa Warga Tegakkan Social Distancing, Polisi Tembakkan Peluru Karet

Foto: AFP AFRIKA – Sejumlah negara kini tengah berjuang keras untuk menekan laju penyebaran virus corona. Salah satunya ialah Afrika Selatan yang kini menerapkan lockdown serta gerakan phisycal distancing dan social distancing. Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa telah memerintahkan lockdown selama 21 hari, polisi dan tentara diperintahkan untuk menjaga ketat langkah-langkah sosial tersebut. Pada hari Sabtu (28/3) di Yeovill terlihat ratusan orang berkerumun di luar sebuah toko. Aparat keamanan Afrika Selatan terpaksa menembakkan peluru karet di antrian agar mereka terpisah jarak hingga dua meter. Kejadian tersebut terjadi di hari kedua penguncian 21 hari yang dilakukan Presiden Cyril atas negara itu dalam upaya untuk menghentikan penyebaran virus corona. Para aparat keamanan mengenakan masker dan sarung tangan untuk melindungi diri mereka dari infeksi ketika mereka berpatroli di kerumunan. Seorang pekerja rumah tangga Emily Ndemande, yang tinggal di Alexandra, Afrika Selatan mengatakan: “Kami tinggal di rumah sekarang, sebelumnya kami pergi ke toko-toko, tetapi para prajurit memukuli orang-orang sehingga semua orang di dalam rumah sekarang.” Pada hari Jumat, di Johannesburg, aparat keamanan yang berpatroli telah menangkap 55 orang karena pelanggaran terkait virus Corona. “Mereka adalah orang-orang yang memiliki niat baik, orang-orang yang melakukan persis apa yang diperintahkan kepada mereka untuk tidak dilakukan,” kata Menteri Kepolisian Afrika Selatan, Bheki Cele, sebagaimana diberitakan The Guardian, dikutip dari Daily Star. Menteri-menteri yang lain pun turut memuji kerja sama yang dikakukan puluhan juta orang Afrika Selatan. “tingkat kerja sama yang sangat tinggi oleh puluhan juta orang Afrika Selatan yang telah mengikuti panggilan presiden untuk tinggal di rumah.” Afrika Selatan telah melaporkan peningkatan lebih dari 1.100 kasus yang dikonfirmasi dalam beberapa minggu terakhir, dengan virus ini merenggut nyawa satu orang di negara itu.(nie/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: