3.711 Penumpang Kapal Pesiar Dikarantina

3.711 Penumpang Kapal Pesiar Dikarantina

KARANTINA : Kapal pesiar Diamond Princess hendak bersandar di Pelabuhan Yokohama. Jepang mengkarantina kapal pesiar yang membawa 3.711 orang dan sedang menguji virus corona. FIN YOKOHAMA - Pejabat Jepang mulai memeriksa lebih dari 3.700 penumpang dan kru di atas kapal pesiar yang dikarantina di pelabuhan Yokohama dekat Tokyo, setelah seorang pria Hong Kong yang menumpang kapal itu bulan lalu dinyatakan positif mengidap virus corona, Selasa (4/2). Ini diketahui setelah seorang pria berusia 80 tahun terbang ke Jepang dan menumpang kapal yang bernama Diamond Princess, yang dijalankan Carnival Japan Inc, di Yokohama pada Januari 20 dan turun di Hong Kong pada Januari 25, kata perusahaan itu. https://radarbanyumas.co.id/siswa-sd-tewas-dicekik-dan-leher-disayat/ https://radarbanyumas.co.id/sebelum-dibunuh-korban-sempat-terlihat-jalan-bareng-tetangga/ ”Jepang juga sedang bersiap memperluas jangkauan pemeriksaannya terhadap virus itu, dan menguji ulang setelah tes awal gagal mendeteksi virus pada beberapa orang yang kemudian ditemukan terinfeksi,” jelas Menteri Kesehatan Katsunobu Kato. Sementara itu, partai oposisi dan beberapa pakar mengkritik pemerintah karena terlalu lamban menanggapi risiko yang diperlihatkan oleh penyebaran virus itu di China dan tempat lain. China menyumbang 30 persen dari semua turis yang mengunjungi Jepang dan hampir 40 persen dari total jumlah pengunjung asing yang datang tahun lalu. Jepang memang sejak sepekan yang lalu telah melarang masuk orang asing yang telah berada di Wuhan, China tengah tempat bermulanya virus corona berjangkit, dalam 14 hari terakhir juga orang-orang dengan paspor yang dikeluarkan di Provinsi Hubei. Sekretaris Kabinet Jepang Yushihide Suga mengatakan, dia percaya pembatasan masuk ke Jepang saat ini sudah tepat. ”Penanganan ini harus menyeluruh sejalan dengan kebijakan dan kondisi yang ada saat ini,” tegas Yushihide Suga. Carnival Japan, satu unit dari perusahaan operator kapal pesiar Inggris-Amerika, membenarkan bahwa perjalanan ulang-alik kapal itu telah tertunda sekitar 24 jam, karena pihak berwenang memeriksa ulang kesehatan semua penumpang yang berjumlah 2.666 dan kru sebanyak 1.045 orang. Hong Kong didera pengalaman parah Sindrom Pernapasan Akut Berat (SARS), virus corona lainnya yang muncul dari China pada 2002. Penyakit itu menewaskan hampir 800 orang di seluruh dunia. Data WHO menunjukkan bahwa SARS pada saat itu membunuh 299 orang di Hongkong. (fin/ful)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: