Bantuan Pangan Redakan Kerawanan Pangan di Suriah
IDLIB - Timur Tengah masih berkecamuk. Warga sipil adalah korban yang sesungguhnya dari konflik yang belum berujung di Suriah. Selain karena menjadi korban kekerasan, Program Pangan Dunia (WFP) memperkirakan ada sekitar 6,6 juta orang yang mengalami kerawanan pangan. Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengunjungi salah satu pengungsian di Idlib, Suriah. Wajah riang anak-anak Suriah menyambut mereka pada Ahad (12/1) itu. Fauzi Baadilah, seorang aktor asal Indonesia yang turut hadir pada hari itu, ikut membagikan roti dan beberapa paket pangan untuk para pengungsi anak. Pembagian pangan ini adalah kelanjutan dari program pendistribusian bantuan sebelumnya. “Pendistribusian bantuan awal tahun ini adalah lanjutan dari pemberian bantuan yang kita lakukan secara rutin di beberapa titik di Suriah. Bulan-bulan sebelumnya juga, bantuan serupa telah kita berikan,” kata Firdaus Guritno dari Tim Global Humanity Response (GHR) - ACT pada Selasa (14/1). Para pengungsi internal di dua titik pengungsian mendapatkan bantuan pangan pada Sabtu (11/1) dan Ahad (12/1) lalu. Pada awal tahun ini, Tim GHR-ACT telah mendistribusikan 50 ton tepung untuk paket roti dan 650 paket pangan telah didistribusikan kepada para pengungsi. “Bantuan telah menjangkau sekitar 1.500 penerima manfaat, sementara bantuan pangan sendiri sampai kepada 650 keluarga yang mengungsi. Ini semua berkat kedermawanan masyarakat Indonesia yang disalurkan melalui ACT,” ujar Firdaus. Sejalan dengan itu, Giyanto Kepala Cabang ACT Jawa Tengah menambahkan, “Bantuan serupa juga sempat diberikan ACT pada akhir tahun lalu untuk Suriah. Sebanyak 21 ton paket pangan dari Indonesia tengah disiapkan untuk para pengungsi. Akhir Desember 2019 lalu, 525 kepala keluarga atau setara 3.150 jiwa menerima paket pangan tersebut,” pungkasnya. [adv]
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: