Iran Akui Tembak Pesawat Ukraina

Iran Akui Tembak Pesawat Ukraina

Puing pesawat yang ditembak TEHERAN- Iran akhirnya mengaku menembak jatuh pesawat Boeing 737 milik Ukraina International Airlines, hingga menewaskan 176 penumpang di pinggiran Teheran setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini. Pesawat itu ditembak jatuh pada Rabu (6/1) pagi, beberapa jam setelah Iran melancarkan serangan rudal balistik di pangkalan militer pasukan AS di Irak. Serangan rudal itu sebagai pembalasan atas terbunuhnya Jenderal Iran Qassem Soleimani dalam serangan udara Amerika di Baghdad. Dilansir Asosiasi Pres (AP), sebuah pernyataan militer Iran pada Sabtu (11/1) mengatakan, penembakan pesawat Ukraina dilakukan secara tidak sengaja. Pesawat dalam perjalanan menuju ibukota Ukraina Kyiv itu, dicurigai sebagai musuh karena telah melewati wilayah pusat militer yang dianggap paling sensitif. Di mana militer berada pada tingkat kesiapan tertinggi di tengah meningkatnya ketegangan dengan Amerika Serikat. "Dalam kondisi seperti itu, karena kesalahan manusia dan dengan cara yang tidak disengaja, penerbangan itu menabrak," kata pernyataan itu, dikutip AP. Mereka meminta maaf atas bencana tersebut dan mengatakan akan memperbarui sistemnya untuk mencegah kesalahan seperti itu di masa depan. Mereka juga mengatakan akan bertanggung jawab atas serangan di pesawat akan dituntut. Dalam kecelakaan pesawat itu, korban sebagian besar adalah orang Iran atau Iran-Kanada. Kecelakaan itu terjadi hanya beberapa minggu setelah pihak berwenang membatalkan protes nasional yang dipicu oleh kenaikan harga bensin. Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengaku sedih atas insiden tersebut. "Hari yang menyedihkan, kesalahan manusia pada saat krisis yang disebabkan oleh petualangan AS menyebabkan bencana. Penyesalan mendalam kami, permintaan maaf dan belasungkawa kepada orang-orang kami, kepada keluarga semua korban, dan kepada negara-negara yang terkena dampak lainnya," tulis Javad Zarif melalui akum twitternya. Sebelumnya, Iran telah membantah bahwa sebuah rudal menyebabkan kecelakaan itu. Tetapi kemudian intelijen AS dan Kanada, meyakini Iran telah menembak jatuh pesawat itu dengan rudal darat-ke-udara, sebuah kesimpulan yang didukung oleh video-video insiden itu. Pesawat itu mengangkut 167 penumpang dan sembilan anggota awak dari beberapa negara, termasuk 82 warga Iran, 57 warga Kanada dan 11 warga Ukraina. Pemerintah Kanada sebelumnya telah menurunkan angka kematian warganya dari 63. "Ini adalah langkah yang tepat bagi pemerintah Iran untuk mengakui tanggung jawab, dan itu memberi orang langkah menuju penutupan dengan pengakuan ini," kata Payman Parseyan, seorang Iran-Kanada terkemuka di Kanada barat yang kehilangan sejumlah teman dalam kecelakaan itu. “Saya pikir investigasi akan mengungkapkannya apakah mereka mengakuinya atau tidak. Ini akan memberi mereka kesempatan untuk menyelamatkan muka," pungkasnya. (Afp/dal/fin).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: