Klinik Indonesia Terus Layani Pasien di Gaza

Klinik Indonesia Terus Layani Pasien di Gaza

Tiga pekan diaktivasi, hampir seribu orang telah berobat ke Klinik Indonesia untuk Palestina. Layanan kesehatan yang berada di Gaza Utara itu menjadi tujuan utama masyarakat Gaza untuk memeriksakan kesehatan. Pekan kedua, tanggal 13 Desember – 22 Desember 2019, 452 pasienberobatkeKlinik Indonesia untuk Gaza. Pasien yang berobatpekaninilebihbanyakdibandingkanperiodepekanlalu, pada 7 - 12 Desember 2019, yaitu 344 orang. Andi Noor Faradibadaritim Global Humanity Response (GHR) – AksiCepatTanggapmenerangkan, para pasien yang berobatumumnyamenderitagejala gastroenteritis, hipertensi, diare, pneumonia, dangejalasakitpernapasan. “Merekajugamemeriksakanluka yang selamainimerekaalamisepertilukabakar, cidera, danbekasamputasi,” kata Faradiba. Sebagian besar pasien berobat pekan lalu berusia 45-50 tahun dengan jumlah pasien laki-laki empat kali lipat lebih banyak dibanding perempuan. Berbeda dengan pekan lalu, pasienusia 18-25 tahun yang berobat lebih banyak. “Lebih dari separuh dari total pasien memeriksakan kesehatan terkait luka serangan yang mereka miliki,” kata Faradiba. Menurut data timmedisKlinik Indonesia di Gaza, 66% layanankesehatandiberikanuntuk korban lukaserangan, sedangkan 34% layananbagipenyakitlainnya. Klinik Indonesia untuk Palestina juga menyediakan layanan dokter ortopedi dan vaskular. Mereka telah menerima kerjasama seluruh gubernuran di Gaza, terutama untuk melayani korban luka serangan Israel. Adanya dokter spesialis tersebut menumbuhkan syukur warga Gaza Utara yang membutuhkan perawatan intensif. Giyanto selaku Kepala Cabang ACT Jawa Tengah (ACT Jateng) menginformasikan saat ini ada tujuh orang yang bertugas di Klinik Indonesia untuk Gaza. “Adapun tenaga medisnya terdiri dari tiga petugas kesehatan, seorang apoteker, dan tiga petugas administrasi,” ujarnya. Komposisi terdiri dari satu manajer klinik, seorang ortopedis, seorang dokter vaskular, seorang perawat, seorang farmakolog, seorang resepsionis, dan pramubakti, pungkas Giyanto.[adv]

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: