Topan Kammuri Tewaskan 17 Orang

Topan Kammuri Tewaskan 17 Orang

AFP SEMPAT DITUTUP: Bandara Internasional Ninoy Aquino Manila SEMPAT ditutup karena Topan Kammuri. MANILA – Sedikitnya 17 orang dikabarkan tewas dan melukai belasan orang, akibat terjangan topan Kammuri (atau Tisoy) yang melanda Filipina. Dua orang juga dilaporkan hilang akibat tenggelam atau terbawa arus. Menurut laporan terkini Manila Bulletin, Rabu siang (4/12/2019), sebanyak empat orang tewas di daerah Bicol, yakni Provinsi Sorsogon dan Camarines Sur ketika puncak topan terjadi pada Selasa kemarin. Polisi daerah Bicol mengatakan, satu orang meninggal akibat tenggelam dan satu orang meninggal di pusat evakuasi di Sorsogon, sementara dua orang lain tewas tenggelam di Camarines Sur. Sebelumnya, ada pria berusia 33 tahun bernama Marco Paolo Ursua yang tewas di Camarines Sur karena tersetrum saat memperbaiki atap rumahnya. Tujuh korban Topan Kammuri dilaporkan meninggal di daerah Mimaropa. Dua korban meninggal di Pulau Marinduque, dan ada lima korban lagi di Mindoro Timur. Menurut jubir polisi wilayah Mimaropa, Letkol Imelda Tolentino, korban tewas adalah Jessie Santos (37) yang tewas akibat tertimpa pohon jatuh di Pinamalayan, Mindoro Timur, lalu ada Ildefonso delos Reyes (59) dengan kasus serupa di Baco, Mindoro Timur. Korban Topan Kammuri tak hanya akibat banjir atau tertimpa pohon. Ada pula tiga korban yang meninggal akibat serangan jantung di wilayah Mimaropa, yakni Efren de Guzman (48), Dominador Lazo (64), dan Dominador Lontoc (81). Lebih lanjut, Letkol Imelda Tolentino menyebut dua korban meninggal di Marinduque adalah Bernabe Minay (38) yang tewas tertimpa pohon kelapa, dan satu orang lagi meregang nyawa karena hiportemia namun identitasnya belum diketahui. Mereka adalah Rafael Palma (54) yang meninggal karena tertimpa pohon di Catanauan, lalu Salvacion Plancia (63) tewas mengalami hipotermia di Agdangan, dan ada Joevit Sta. Ana (24) yang tersambar petir di Polilio. Di Kota Ormoc, seorang warga meninggal juga karena tertimpa pohon. Di Batangas, Porferio Luan (57) tewas ketika menyeberangi Sungai Pinamucran di Kota Batangas. Dua orang yang menghilang yakni Lorence Lagula (15) yang tenggelam di Divicalan, serta Dioluo Agam (27) yang terbawa banjir ketika menyeberangi jembatan di Capiz. Laporan-laporan dari berbagai daerah itu belum divalidasi oleh Dewan Pegurangan dan Penanggulangan Risiko Bencana Nasional di Filipina. Para keluarga korban kelak akan diberikan bantuan finansial sesuai protokol. Topan Kammuri masuk dari wilayah timur Filipina ke arah Barat. Puncak bencana itu pada Senin dan Selasa kemarin. Fenomena alam itu diprediksi keluar dari Filipina pada Kamis 5 Desember besok. Sementara itu, Kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI) Fililpina di Manila menegaskan hingga Rabu (4/12) petang tidak ada laporan warga atau kontingen Indonesia yang berlaga di SEA Games 2019 terimbas badai Kammuri. “Hingga kini Alhamdulillah tidak ada laporan, baik dari kontingen atau pun warga Indonesia yang terimbas badai Kammuri di Filipina,” kata Bagian Penerangan Humas dan Media KBRI Manila, Agus Buana. Sebelumnya, KBRI Filipina di Manila sempat mengeluarkan imbauan kepada warga atau kontingen Indonesia yang berlaga di SEA Games 2019 untuk tidak melakukan aktivitas di luar rumah, karena adanya badai Kammuri yang melanda wilayah setempat. Selain itu, KBRI juga memberikan pusat layanan informasi dinomor +639173198470 apabila terjadi hal yang tidak diinginkan terhadap warga atau kontingen Indonesia. Berdasarkan catatan KBRI, saat ini terdapat 1.200 kontingen Indonesia yang ikut dalam pelaksanaan SEA Games 2019. KBRI juga sudah meminta mereka untuk menghubungan pusat informasi KBRI di Manila apabila ada hal yang tidak diinginkan. Badai Kammuri yang melanda Manila sehari penuh juga disebut tidak mempengaruhi aktivitas atlet atau kontingen Indonesia di Filipina. Sejumlah jurnalis yang meliput kegiatan SEA Games 2019 juga masih melakukan kegiatan peliputan dari satu gelanggang ke gelanggang lainnya.(der/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: