Australia Darurat Karhutla

Australia Darurat Karhutla

SYDNEY – Australia tengah menghadapi bencana kebakaran hutan paling parah dalam satu dasawarsa ini. Cuaca panas dan angin kencang yang melanda sejumlah negara bagian, Selasa (12/11) sudah dalam kondisi katastrofe (bencana besar). Beberapa titik api baru berkobar pada Selasa sehingga menambah sejumlah kebakaran yang telah menghanguskan selama beberapa hari di seluruh Negara Bagian New South Wales (NSW). Sebanyak tiga dari 70 titik kebakaran diberi tingkat peringatan darurat, yang berarti warga menghadapi bahaya dalam waktu dekat dan perlu melakukan tindakan segera. Buat orang yang menghadapi dua kebakaran itu, para pejabat memperingatkan sudah terlambat buat mereka menyelamatkan diri dan mendesak mereka menemukan tempat perlindungan. “Kami tentu saja mulai melihat peningkatan kegiatan kebakaran. Kenyataannya ialah kondisi akan terus bertambah buruk dan parah dalam beberapa jam ke depan dan terutama sampai sore,” kata Komisaris Dinas Pemadam Pedesaan New South Wales Shane Fitzsimmons, Selasa (12/11) Kebakaran semak adalah ancaman rutin dan mematikan saat musim panas yang kering dan panas di Australia, tapi keganasan dan peristiwa dini kebakaran tahun ini telah mengakibatkan banyak kejutan. Kebakaran diperparah kondisi sangat kering setelah tiga tahun kemarau di beberapa bagian di NSW dan Queensland. Banyak ahli mengatakan hal itu berkaitan dengan perubahan iklim. Sydney, tempat tinggal lima juta orang, termasuk beberapa wilayah yang dikategorikan bahaya kebakaran bencana untuk Selasa. Kategori itu merupakan, pertama kali diberlakukan di Sydney sejak peringkat peringatan bahaya kebakaran baru diberlakukan pada 2009, setelah kebakaran paling mematikan dalam sejarah. Penduduk kota pelabuhan tersebut, yang dikelilingi daerah luas tanah semak kering, bangun dan menghadapi kabut asap pada Selasa. Cuaca terburuk diperkirakan pada Selasa sore dan sampai malam, dengan temperatur diperkirakan mencapai 37 derajat Celsius bersama angin dengan kecepatan 70 kilometer per jam.(der/abc/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: