Wabah Polio Landa Pakistan

Wabah Polio Landa Pakistan

DIAMER – Wabah polio kembali pecah di Pakistan. Beberapa pihak di negara yang beribukotakan Islamabad itu, dituding sengaja menutup-nutupi kabar tersebut. Pemerintah diduga merencanakan program vaksinasi yang dilakukan secara diam-diam, untuk menanggulangi masalah epidemi tersebut. Seperti dilansir Guardian, Sabtu (9/11) sebuah sumber yang tidak disebutkan namanya mengungkapkan jika puluhan anak-anak di negara tersebut, telah terinfeksi oleh strain P2, yang bertanggungjawab atas kelumpuhan permanen. Terutama pada mereka yang berusia di bawah lima tahun. Kasus ini sendiri bukanlah yang pertama kali bagi Pakistan. Sebelumnya sempat melaporkan kesuksesannya memberantas penyakit yang dikenal dengan nama medis Poliomielitis tersebut. Namun menurut kabar terbarunya, pemerintahan negara yang terletak di Asia Selatan itu, tidak tahu-menahu terkait temuan ini. Demikian pula Department for International Development milik Britania Raya. Menurut kabar terbar, hal ini ada kaitannya dengan upaya Babar Bin Atta, selaku pihak yang ditunjuk pemerintahan dalam upaya pemberantasan polio, untuk menutupi fakta di lapangan. Bin Atta sendiri telah diminta menyerahkan surat pengunduran dirinya dari posisinya, terkait dugaan korupsi yang melibatkan namanya. “Untuk menyembunyikan ketidakcakapan dan performa yang buruk (dari tim yang ditunjuk Perdana Menteri Pakistan), Babar Bin Atta memutuskan untuk menutupi kasus ini dari siapapun,” kata sumber yang namanya tidak disebutkan itu. Temuan polio ini tidak hanya sebagai langkah mundur dari upaya pemerintah, untuk memerangi wabah mengerikan yang disebabkan polio. Namun juga bukti dari buruknya kualitas manajemen pemberantasan polio di bawah Bin Atta. Dengan demikian, Pakistan bersama dengan Afganistan, adalah satu dari dua negara di dunia yang belum mampu memberantas polio secara menyeluruh. Adapun beberapa kasus kelumpuhan pada anak yang disebabkan oleh polio di negara tersebut, adalah sebagian besar ditemukan di distrik Diamer, yang merupakan bagian dari kawasan Gilgit-Baltistan, selain juga satu kasus serupa yang juga ditemukan di Islamabad. Atas temuan ini, Dr Malik Safi, selaku koordinator pusat program pemberantasan polio Pakistan, mengkonfirmasi kebenaran kabar tersebut, akan tetapi tidak bersedia berkomentar lebih lanjut. Polio sendiri terbagi atas tiga jenis yang berbeda, didefinisikan sebagai P1, P2, dan P3. Dari ketiga tipe yang ada,P2 dikenal sebagai yang paling membahayakan, dengan kemampuan menular dan daya rusak yang terganas. Munculnya kembali epidemi ini, menurut sumber di atas, disebabkan oleh buruknya manajemen vaksin dari kasus yang lampau, menyebabkan tersebarnya kembali virus P2 ke tengah-tengah masyarakat. Jika saja vaksin P2 yang harusnya dikumpulkan rumah sakit-rumah sakit di negara itu, setelah lima tahun lalu menyatakan terbebas dari Polio, terdistribusi secara benar, maka hal ini tidak akan pernah terjadi.(ruf/fin/rh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: