Indonesia Salahkan Desain 737 MAX

Indonesia Salahkan Desain 737 MAX

GETTY GAMBAR AMERIKA UTARA / AFP / File / David Ryder DIKANDANGKAN: Pesawat Boeing 737 MAX dilarang terbang di seluruh dunia setelah Lion Air dan Ethiopian Airlines jatuh pada 2018. JAKARTA-Indonesia menyebutkan kegagalan dalam desain dan pengawasan Boeing 737 MAX sebagai penyebab kecelakaan pesawat Lion Air 2018, seperti dilaporkan Wall Street Journal, Minggu (22/9) kemarin. Laporan hasil investigasi kecelakaan itu secara resmi akan dirilis pada awal November nanti. Selain desain, dinilai ada kesalahan pilot dan masalah pemeliharaan yang menyebabkan kecelakaan yang menewaskan 189 penumpang itu. Pesawat Lion Air baru saja berangkat dari Jakarta dengan tujuan Pekanbaru, Riau Oktober 2018 lalu. Pesawat Boing sejenis kemudian dilarang terbang di seluruh dunia setelah Ethiopian Airlines 737 MAX jatuh setelah lepas landas dari Addis Ababa pada bulan Maret, menewaskan 157 orang. Investigasi awal ke kedua kecelakaan telah melibatkan sistem anti-stan MCAS, yang dirancang khusus untuk 737 MAX. Meski begitu, menurut laporan Wall Street Jaurnal, penyelidik Indonesia kemungkinan akan berubah, meski hasil tersebut sudah dikirimkan ke Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB). Para pejabat AS dijadwalkan mengunjungi Indonesia pada akhir September untuk membahas laporan tersebut. Penyelidik Indonesia mendaftar sekitar 100 faktor penyebab kecelakaan itu. Sementara NTSB tidak mungkin keberatan dengan temuan tersebut. Namun, Boeing dan FAA khawatir bahwa laporan itu "akan terlalu menekankan desain dan sertifikasi FAA salah langkah," lapor surat kabar itu, mengutip sumber tanpa nama yang akrab dengan masalah tersebut. "Boeing terus mendukung penyelidikan ketika laporan kecelakaan sedang diselesaikan," kata juru bicara perusahaan kepada AFP. FAA dan NTSB menolak berkomentar, merujuk pertanyaan kepada pihak berwenang Indonesia. NTSB sedang mempersiapkan untuk mengumumkan "sekitar akhir bulan" rekomendasi untuk meningkatkan pelatihan pilot dan kru, dan untuk proses sertifikasi FAA untuk model pesawat baru, menurut surat kabar itu. Kepala FAA baru Steve Dickson akan bertemu dengan rekan internasionalnya pada hari Senin menjelang pertemuan Organisasi Penerbangan Sipil Internasional di Montreal untuk membahas perubahan yang diusulkan Boeing ke 737 MAX dan akhirnya dapat kembali terbang. (afp/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: