New York Siap Berpesta

New York Siap Berpesta

Laporan SOFYAN HENDRA dari New York NEW YORK- Siapa presiden ke-45 Amerika Serikat (AS) diketahui hari ini. Rakyat Negeri Paman Sam telah menentukan siapa penerus Barack Obama. Di Kota New York warga antusias mendatangi tempat-tempat pemungutan suara (TPS). Sebelum TPS dibuka pukul 06.00 waktu setempat, antrean sudah mengular hingga 50 meter lebih. Seperti yang terjadi di Public School 59 di jantung Manhattan. Antrean panjang itu wajar mengingat negara bagian New York tidak mengenal early voting. Suasana pemilu pun baru memuncak menjelang hari H karena tidak ada rally-rally resmi di negara bagian yang berdasar sejumlah polling tergolong solid untuk Demokrat itu. "New York pasti untuk Hillary (Clinton)," kata Rachel, 36. Dia optimististis Clinton bisa melenggang ke  gedung putih. Steve, 37, warga New York lainnya, memberikan suara untuk Donald Trump. "Akan sulit di New York. Tapi, dia bisa mengambil suara di daerah lain," ujarnya. Kedua nomine telah menyiapkan election night di New York. Clinton memusatkan di Jacob K. Javits Convention Center, Manhattan. Clinton menjuluki acara malam nanti (pagi hingga siang ini WIB) sebagai Hillary for America Election Night. Sementara itu, Trump menyiapkan acara bertajuk Donald J. Trump Victory Party. Meskipun Trump punya banyak properti di Kota Yang Tak Pernah Tidur ini, dia memilih tempat di New York Hilton Midtown. Jacob K. Javits Convention Center terletak di sisi barat Manhattan. Clinton akan berpidato di gedung dengan atap dan dindingnya terbuat dari kaca itu. Dari dalam gedung yang berada di pinggir Sungai Hudson itu, pengunjung bisa dengan bebas memandang langit. Sangat cocok untuk pesta kembang api. Sayang, tim kampanye Clinton membatalkan pesta kembang api yang rencananya akan diluncurkan dari pinggir Sungai Hudson. Di New York Hilton Midtown, Trump mengundang kolega dan suporter secara terbatas. Hotel itu hanya berjarak 4 blok dari Trump Tower di Manhattan. Kepolisian Kota New York (NYPD) bakal menutup sejumlah akses jalan terkait rencana pesta kedua kandidat. Pesta "tidak resmi" bakal digelar di Time Square. Di lokasi berjuluk Perempatan Dunia itu telah dibangun studio mini ABC untuk menyiarkan secara langsung detik-detik penentuan pemenang pemilu. Lokasi tersebut berada di tengah-tengah tempat pesta kedua kubu. Karena perbedaan wilayah waktu, negara-negara bagian di AS membuka dan menutup TPS dalam masa yang tidak bersamaan. Jam demi jam menjelang tengah malam menjadi momen yang menegangkan. Sebanyak 50 negara bagian plus DC akan bergantian menentukan siapa yang menang atau mendapatkan votes dalam electoral college masing-masing. Yang pertama mendapatkan 270 votes dari 538 electoral college akan melenggang menuju Gedung Putih. Perhatian akan terpusat ke sejumlah battleground atau negara-negara bagian hingga penghitungan suara belum bisa diprediksi oleh pollster atau lembaga survei. Indiana dan Kentucky akan menjadi yang pertama menutup bilik suara atau bersamaan dengan pukul 18.00 waktu New York (eastern time/ET, 06.00 pagi WIB). Alaska menjadi negara bagian yang paling akhir menutup TPS, tepatnya pukul 01.00 ET pada Rabu (9/11) dini hari. Jika Clinton mampu mengamankan suara di kantong Demokrat miliknya, mayoritas pollster menyebutkan bahwa mantan first lady tersebut hanya perlu merebut 1 battleground. Karenanya, call atau kepastian pememang bisa lebih cepat apabila sudah ada kepastian battleground yang menjadi milik Clinton. Meski harus menunggu Alaska pada 01.00 ET keesokan harinya (hari ini pukul 13.00 WIB), publik AS tidak perlu menunggu selama itu apabila salah satu kandidat sudah memastikan mendapatkan 270 electoral votes. Pesta bisa dimulai lebih cepat jika salah satu kandidat sudah menyampaikan pidato kekalahan. Dalam tradisi AS, pidato kemenangan tidak akan disampaikan apabila belum ada kandidat yang membacakan pidato kekalahan. (*/ca)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: