Running Track Beracun, Puluhan Siswa SD Mimisan

Running Track Beracun, Puluhan Siswa SD Mimisan

Beijing-No-2-Experimental-School BEIJING – Wali murid Beijing No 2 Experimental School di Kampus Baiyunlu khawatir luar biasa seminggu belakangan ini. Sebab, anak-anak mereka yang masih diduk di bangku sekolah dasar tersebut tiba-tiba merasa tidak enak badan. Anak-anak itu mimisan. Mata mereka juga terasa kering. Mereka mirip orang yang mengalami alergi. Karena gejala tersebut muncul setelah mereka berolahraga, tudingan diarahkan ke running track dan rumput sintetis yang baru dipasang di gedung olahraga. Apalagi, November tahun lalu, pemerintah Shenzhen terpaksa mencopot running track di sebuah kampus yang terbukti mengandung metil benzena dengan kadar 140 kali lipat dari ambang aman. Tidak ingin tinggal diam, para wali murid pun melakukan aksi di depan sekolah agar zat beracun yang membuat anak-anak mereka sakit itu segera diambil. Namun, Pemerintah Beijing tidak segera bertindak. Mereka melakukan inspeksi lebih dulu. ’’Saya tidak bisa berhenti khawatir karena mereka hanya memerintahkan untuk menguji seluruh running track di sekolah-sekolah,’’ ujar Li, salah seorang wali siswa yang ikut melakukan aksi protes. Padahal, selama tes dilakukan, anak-anak mereka masih bersekolah tiap hari dan terus terpapar zat yang dicurigai mengakibatkan gangguan kesehatan tersebut. Kasus itu pun menjadi bahan kritikan di dunia maya. Media sosial Weibo, semacam Twitter di Tiongkok, ramai dengan tagar#ToxicSchoolTrack dan #ToxicSchoolTrackResurfaced. Mereka mempertanyakan standar keamanan dan kesehatan di sekolah-sekolah serta komitmen pemerintah terhadap generasi muda yang menjadi aset bangsa. ’’Kasus serupa terjadi baru-baru ini, tapi tidak ada yang dihukum,’’ ucap salah seorang netizen di Weibo. ’’Mereka meracuni generasi mendatang kita,’’ timpal yang lainnya. Terpisah, Komisi Pendidikan Tiongkok telah meminta agar running track yang bermasalah dilapisi dengan pelindung khusus. Mereka juga berjanji melacak pihak-pihak yang bertanggung jawab. Tim yang terdiri atas enam dokter sudah diterjunkan untuk mengecek kondisi kesehatan siswa. Mereka berjanji memaparkan laporan penyelidikan terkait dengan kasus tersebut minggu depan. (AFP/Time/BBC/sha/c20/any)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: