Inggris Terapkan Reformasi Penjara

Inggris Terapkan Reformasi Penjara

LONDON – Untuk kali pertama, Inggris akan mereformasi fungsi penjara. Bukan sebagai tempat untuk menghukum, tapi pembentukan kembali karakter terpidana. Karena itu, para pelaku kejahatan tidak akan terus-menerus dikurung. Mereka akan dipasangi alat yang dipantau melalui satelit. Mereka juga dibolehkan membawa iPad untuk sarana belajar di dalam penjara dan berkomunikasi dengan keluarga. ’’(Penjara) tidak akan lagi menjadi gudang pelaku kejahatan. Kami akan menjadikan (penjara) sebagai inkubator perubahan dan kehidupan yang lebih baik,’’ kata Elizabeth dalam pidato pembukaan sebagai penanda dimulainya masa kerja parlemen atau The State Opening of Parliament di gedung majelis rendaho-PRISONERS-UK. Dalam acara tahunan itu, ratu memberikan pidato yang berisi kerangka kerja pemerintahan Inggris. The State Opening Act merupakan tradisi yang sudah ratusan tahun berjalan. Sejak menjadi ratu, Elizabeth selalu memberi pidato. Dia hanya absen dua kali karena sedang hamil. Kemarin, untuk kali pertama, ratu menggunakan lift untuk menuju singgasananya. Selama ini, perempuan yang 21 April lalu baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-90 itu selalu menggunakan tangga yang memiliki 21 anak tangga. Berbalut pakaian kebesaran berwarna putih lengkap dengan tongkat dan mahkota berhias berlian Koh-i-noor, ratu menyampaikan pidatonya sambil duduk. ’’Pemerintah saya akan menggunakan kesempatan sebaik-baiknya untuk memperkuat perekonomian dan memberikan rasa aman bagi kalangan pekerja serta meningkatkan peluang hidup bagi kaum yang kurang beruntung dan meningkatkan pertahanan nasional,’’ papar ratu. Total, ada 21 rancangan undang-undang (RUU) yang akan dibahas dan diratifikasi parlemen sampai periode kepemimpinan Perdana Menteri (PM) David Cameron berakhir pada 2020. Sesuai tradisi yang berjalan sejak 1536, seremoni tersebut berlangsung megah. Sebagai pemimpin parlemen, secara de jure, ratu jelas mendapat perhatian paling besar. (BBC/themirror/hep/c23/any)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: