Kvyat Dilorot Lagi
MEXICO CITY - Red Bull menjadi tim paling “sadis” dalam memperlakukan pembalapnya. Termasuk kepada para joki yang dipasang untuk membalap di tim junior mereka Toro Rosso-Renault. Perlakuan tersebut menimpa pembalap Rusia Daniil Kvyat yang kembali dilorot dari kursi balapnya akhir pekan ini di GP Meksiko. Kvyat kehilangan kursi balapnya di GP Malaysia. Red Bull tiba-tiba memanggil juara dunia GP2 2016 yang sedang berlaga di ajang Super Formula Jepang, Pierre Gasly untuk menggantikannya. Keputusan itu diambil sangat cepat. Bahkan, dari kasak-kusuk di paddock Toro Rosso menyebutkan Kvyat sudah berada di bandara Rusia untuk terbang ke Kuala Lumpur saat ditelepon penasihat Red Bull Helmut Marko bahwa dia tidak akan membalap akhir pekan itu. Berselang tiga pekan kemudian, Kvyat kembali mendapat telepon untuk turun balapan di GP Amerika Serikat. Gasly tidak bisa membalap karena jadwal GP AS bentrok dengan seri pamungkas Super Formula dimana dia berpeluang menjadi juara. Tapi karena badai, penyelenggara memutuskan membatalkan seri terakhir tersebut. Kvyat membalap di GP AS berdampingan dengan debutan Brendon Hartley, yang menggantikan posisi Carlos Sainz Jr (Renault). Pada balapan tersebut Kvyat mempersembahkan satu poin untuk Toro Rosso. Sementara Hartley finis ke-13. Namun ternyata, Red Bull lebih terpesona dengan penampilan debut pembalap New Zealand tersebut. Akhir pekan ini, di Meksiko, Hartley akan dipertahankan dan akan bertandem dengan Gasly. Sedangkan Kvyat kembali diabaikan. Dari dua kali penampilan Gasly musim ini, tak satupun poin didapat. Kvyat memang sempat dianggap biangkerok atas buruknya performa Red Bull tahun lalu. Sampai akhirnya, di GP Barcelona 2016 kursi balapnya ditukar dengan Max Verstappen yang saat itu membalap untuk Toro Rosso. Untuk keputusan itu Red Bull terbukti benar. Verstappen menjadi pembalap yang menakutkan bagi para rivalnya di lintasan. Namun kali ini perlakuan Red Bull memang sedikit berlebihan. ''Saya rasa saya berhak mendapatkan klarifikasi dari Red Bull. Saya hanya melakukan pekerjaan saya dan saya terikat kontrak dengan Red Bull untuk dua tahun,'' pinta Kvyat di tengah GP AS dilansir Autosport. Toro Rosso memang sedang menyeleksi sejumlah pembalap yang akan diturunkan penuh untuk musim depan. Dengan cara yang terkesan “sadis” ini, tim junior Red Bull tersebut menemukan talenta terbaik. Saat ini Toro Rosso memburu Williams untuk perebutan posisi kelima konstruktor. Toro Rosso tertinggal 15 poin. Tapi di posisi keenam, mereka juga diburu Renault yang meraup poin besar setelah Sainz finis ketujuh di GP AS. Kini Renault hanya tertinggal lima poin dari Toro Rosso. Gonta-ganti pembalap bisa mengancam posisi Toro Rosso di klasemen konstruktor. (cak)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: