Rio Haryanto Tetap Menjalankan Ibadah Puasa

Rio Haryanto Tetap Menjalankan Ibadah Puasa

Rio Haryanto Tetap Menjalankan Ibadah Puasa RIO Haryanto adalah satu-satunya pembalap muslim yang ada di grid Formula 1 musim ini. Sepekan di Kanada mengikuti rangkaian balapan di Montreal, cowok asal Solo itu tetap menjalankan ibadah puasa. Manajer Rio Piers Hunnisett mengatakan, pilot Formula 1 pertama asal Indonesia itu paham bahwa kekurangan nutrisi dan cairan bisa berpengaruh besar pada konsentrasi ketika latihan serta balapan. Karena itu Rio selalu berkonsultasi dengan pelatih fisik dan dokter untuk memutuskan apakah dia bisa puasa saat balapan dini hari kemarin. ''Seorang pembalap akan kehilangan banyak cairan tubuh selama balapan. Kami tidak ingin dia kehilangan konsentrasi saat melaju di atas mobil dengan kecepatan 350 kilometer per jam,'' jelas Hunnisett, seperti dilansir Reuters. Setelah melakukan konsultasi diputuskan bahwa Rio tidak akan puasa saat balapan berlangsung. ''Tapi dia akan melanjutkan puasa Senin (hari ini),'' tandasnya. Dalam sekali race, pembalap menempuh jarak rata-rata mencapai 300 kilometer. Balapan juga bisa berlangsung hingga dua jam tanpa henti. Bobot pembalap bisa menyusut 1-2 kilogram setelah balapan karena kehilangan cairan. ''Ini lebih karena faktor keselamatan. Ini adalah balapan panjang dan ada kekhawatiran tentang dehidrasi,'' tambahnya. Pelatih fisik Rio, Moises Villa Blanch pernah menyatakan bahwa seorang pembalap tidak boleh mengalami dehidrasi sedikitpun. Karena itu setiap pembalap sudah memiliki kemampuan dasar untuk minum di titik-titik tertentu di trek. Misalnya di trek lurus panjang atau setelah keluar tikungan. Di mobil pembalap membawa satu liter air minum. Minuman itu mengandung potasium, sodium, dan magnesium. Biasanya sebelum race, pembalap minum setengah liter. ''Jangan terlalu banyak juga. Nanti di saat balapan seperlunya saja,'' jelas Villa Blanch. Apa akibatnya jika pembalap mengalami dehidrasi? Reaksinya melambat. Konsentrasi menurun dan tidak bisa memutuskan dengan cepat kapan harus mengerem. Bisa terlalu cepat atau sebaliknya terlambat. ''Di F1 0,1 detik itu sangat berpengaruh. Kalau salah mengerem bisa kehilangan waktu dan lebih parah lagi bisa crash,'' paparnya. (cak/na)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: