Antara Optimisme Dan Menghibur Diri

Antara Optimisme Dan Menghibur Diri

    Sulit meyakini bahwa komentar yang keluar dari pembalap McLaren-Honda itu adalah fakta atau hanya ingin menghibur diri. Budaya yang berlaku di skuad Woking itu memang sangat menabukan oto kritik. Alhasil sepanjang musim 2015, ketika performa mesin Honda belepotan, sang bintang Fernando Alonso terlalu sering terlihat frustasi. Mulai dari berteriak memaki mesinnya seperti mobil GP2. Setelah itu surat teguran dilayangkan kepadanya. Kemudian bercanda dengan rekan setimnya di Jenson Button dengan berfoto ria di atas podium GP Brasil dan mengatakan jika momen langka tersebut tidak akan bisa mereka rasakan dalam waktu yang lama. Untung guyonan itu tak diganjar surat teguran kedua. Terakhir saat mobilnya mogok di tengah sesi kualifikasi GP Brasil Alonso keluar trek, mengambil kursi, dan berjemur dipinggir Sirkuit Interlagos. Dia tidak lagi melontarkan kritik tajam. Melakukan protes dan protes. Tapi sepanjang musim terburuknya itu pula Alonso juga terus-menerus memupuk optimismenya. Sekali lagi tidak jelas apakah dia melakukannya dengan tulus atau hanya memang menuruti kultur kerja McLaren. Seperti yang dia katakan kemarin. Pembalap Spanyol itu percaya McLaren-Honda telah menemukan solusi atas permasalahan pelik yang mendera sepanjang 2015. Karena itu tidak berlebihan jika musim ini MP4-31 nanti bakal lebih cepat dua detik dari generasi tahun lalu, bahkan lebih. ’’Aku rasa secara relatif akan lebih dari itu (2 detik),’’ katanya  dikutip Autosport. Alonso menyebut kemajuan itu akan datang dari berbagai sisi. ’’Kami belum mengoptimalkan potensi mobil di beberapa bagian musim lalu,’’ tukasnya. Menurutnya, tim sudah lebih jelas dengan apa yang menjadi kekuatan mobil dan saat ini pengembangannya akan mengeksploitasi wilayah tersebut. Salah satu kelemahan itu adalah pada bagian power unit. Di trek lurus MP4-30 benar-benar kedodoran. Kalah jauh dibandingkan mesin Ferrari, apalagi Mercedes. Karena itu fokus pengembangan akan menyasar kelemahan itu. ’’Jadi tidak akan ada perubahan radikal pada sisi desain dan filosofinya,’’ terangnya. Juara dunia Formula 1 dua kali tersebut sadar bahwa tim-tim rival juga akan mengalami kemajuan selama musim dingin jelang musim 2016. Namun dia memprediksi kemajuannya akan berada pada rentang 0,5-1 detik saja. ’’Dengan defisit dua detik yang kami alami saat ini, kami harus bisa lebih cepat dari 0,5 atau 1 detik,’’ tandasnya. Keyakinan sama juga dirasakan Red Bull-Tag Heuer. Tidak berharap drastis, namun mereka percaya kemajuan pesat akan terjadi seiring musim berlangsung. Satu hal yang membuat mereka yakin adalah pengembangan pada sisi sasis. ’’Setelah dikembangkan terus-menerus sepanjang tahun, kami yakin kini kami punya sasis yang kuat,’’ ungkap Bos Red Bull Christian Horner. Faktor lain yang membuat Horner lebih tenang adalah banyak posisi kunci di dalam timnya berhasil dipertahankan musim ini. Dengan begitu program pengembangan mobil bisa dijalankan secara simultan. ’’Aku rasa (hubungan di internal) tim kini lebih erat dan lebih dekat dari kapanpun di masa lalu,’’ terangnya dikutip Autosport. Tahun lalu, lanjut Horner, Red Bull memang punya tiga kali kesempatan untuk merebut kemenangan. Di Monako, Hungaria, dan Singapura. ’’Dua dari tiga peluang itu kami bisa berdiri di podium kedua. Sebagai tim kami telah melakukan kerja yang hebat,’’ pungkasnya. Kini Red Bull hanya mengkhawartirkan hal-hal yang diluar control mereka.  (cak)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: