Dovi: Butuh Hal Gila Untuk Menang

Dovi: Butuh Hal Gila Untuk Menang

VALENCIA - Misi Marc Marquez mempertahankan gelar juara dunia MotoGP tahun ini tidak akan terlalu sulit. Di seri terakhir, GP Valencia pekan depan, dia hanya perlu finish ke-11. Tapi di dalam sebuah balapan, semuanya bisa terjadi. Pada 2006 lalu, Valentino Rossi unggul delapan poin atas Nicky Hayden di klasemen pembalap saat akan memasuki seri terakhir dan penentuan di Valencia. Saat itu, semua orang juga menganggap bahwa perebutan juara dunia sudah selesai. Sama seperti perebutan gelar juara dunia 2017 akan memasuki GP Malaysia, Minggu lalu. Marquez memimpin 33 poin dari Dovizioso. Sama seperti Hayden saat itu, Dovizioso membalikkan prediksi semua orang. Bedanya dengan dengan saat ini adalah Dovizioso belum menyelesaikan misi terakhirnya di Valencia. Sedangkan di akhir musim 2006, Hayden sukses merebut gelar MotoGP satu-satunya miliknya di tengah dominasi The Doctor. Saat diwawancara penulis biografi Valentino Rossi, Mat Oxley, Dovizioso mengatakan, butuh sesuatu yang gila untuk menang di Valencia nanti. ''Kunci kemenangan itu banyak. Semua hal harus diletakkan pada tempatnya dan setelah itu kita mengatasi semua situasi yang mungkin terjadi,'' ucap Dovi. Setidaknya, Dovi punya rekan satu tim Jorge Lorenzo yang berjanji akan membantunya di Valencia. Walaupun bantuan itu tidak akan membawa perbedaan yang terlalu besar. Berbeda dengan kasus Hayden di musim 2006, jarak poin Marquez dengan Dovi terlampau jauh, 21 poin. Bahkan, jika Dovi hanya bisa finis runner up di Valencia dan Marquez gagal finis pun, rider Italia tak bisa merengkuh gelar juara dunia pertamanya. Karena Marquez akan tetap unggul satu poin. Dalam situasi yang relatif mudah itu Marquez memastikan, Honda tidak akan memberlakukan team order. ''Di Valencia, tidak akan ada team order di dalam tim Honda,'' pastinya dilansir Autosport. Menurutnya, team order terbaik adalah ketika Daniel Pedrosa, rekan satu timnya di Repsol Honda, menang di Valencia. Marquez benar. Dengan Pedrosa memenangi GP Valencia mimpi Dovi buyar. Andai finis runner up Dovi hanya memperoleh 20 poin. Sedangkan selisih poinnya saat ini sudah 21.''Dia (Pedrosa) harus memberikan 100 persen. Valencia adalah salah satu sirkuit terbaik untuk dia dan dia cukup cepat untuk bisa menang,'' terang Marquez. Marquez juga tidak akan mengubah pendekatannya menghadapi GP Valencia. ''Saya tidak akan start di sana dan berharap bisa finis ke-11,'' tandasnya. Marquez akan tetap membalap seperti biasa dan di saat bersamaan berusaha untuk tidak melakukan kesalahan bodoh. Di Sepang, aroma team order terasa cukup kuat untuk memenangkan Dovizioso. Bintang Lorenzo disebut-sebut memberi jalan kepada Dovi agar bisa memetik kemenangan di Malaysia dan menunda Marquez mengunci gelar keempatnya di MotoGP. Di Valencia nanti, Ducati kemungkinan akan memberlakukan team order yang jauh lebih masif dari yang terjadi di Sepang. Seperti diketahui, ada delapan pembalap di grid yang menggunakan motor Ducati. Mereka adalah duo rider tim utama pabrikan. Kemudian dua pembalap tim satelit Pramac-Ducati. Lalu masing-masing dua rider tim Aspar dan Avintia. Kabaranya Ducati akan membekali rider-rider tersebut dengan paket mesin tangguh agar bisa ikut bertarung di depan. Honda sendiri memasok mesin pada dua tim independen. Yakni LCR dan Marc VDS. LCR-Honda hanya satu rider, yakni Cal Crutchlow. Sementara Marc VDS memilik Jack Miller dan Tito Rabat. Jika ditotal ada lima pembalap Honda di grid MotoGP. Lebih sedikit jika dibandingkan rider dengan motor Ducati. Tapi apakah “bala tentara” Ducati sanggup mencegah Marquez untuk bisa finis 11 besar dan mengunci gelar? Tetaplah misi yang sulit. Namun kabar baik untuk Ducati, sirkuit Valencia lebih cocok dengan motor Yamaha. Jika balapan berlangsung dalam kondisi kering, Yamaha bisa “membantu” Ducati bertarung dengan Honda. Soal kemungkinan Ducati bakal memberlakukan team order di Valencia, Marquez merasa itu adalah hal wajar. Apalagi ketika salah seorang rider-nya berjuang mendapatkan gelar juara. ''Seorang pembalap (sebenarnya) bisa menang di satu balapan. Tapi rekan satu tim dan pabrikanmu sedang berjuang untuk merebut gelar juara. Hal itu memang sulit diterima, tapi adalah bagian dari pekerjaan kami,'' ujar Marquez. (cak/bay)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: