Australia Lolos ke Piala Dunia Qatar, Mabil: Golku adalah Ungkapan Terima Kasih

Australia Lolos ke Piala Dunia Qatar, Mabil: Golku adalah Ungkapan Terima Kasih

LOLOS: Awer Mabil menjadi penentu kemenangan Australia atas Peru dalam playsoff Piala Dunia, kemarin. Awer Mabil mengatakan tendangan penalti penentu atas Peru yang membawa Socceroos ke Piala Dunia untuk kelima kali berturut-turut pada Senin adalah bentuk terima kasihnya kepada Australia. Negeri kangguru itu telah menerima keluarganya sebagai pengungsi. Pemain sayap, yang lahir dari orang tua asal Sudan Selatan di kamp pengungsian di Kenya itu, dengan tenang mengonversi tendangan penalti sudden death pertama dalam laga playoff di Doha tersebut. Kemudian ikut menyaksikan ketika Andrew Redmayne menyelamatkan gawangnya dari tendangan Alex Valera dari titik putih untuk merebut kemenangan atas Peru. “Saya tahu saya akan mencetak gol. Ini satu-satunya cara untuk mengucapkan terima kasih kepada Australia. Dari saya dan keluarga saya,” kata pemain berusia 26 tahun itu kepada wartawan dari Qatar, Selasa (14/6). “Keluarga saya meninggalkan Sudan karena perang, saya lahir di gubuk. Kamar hotel saya di sini lebih besar dari kamar yang kami miliki sebagai keluarga di kamp pengungsian dulu.” https://radarbanyumas.co.id/mesir-kalah-adu-penalti-mohamed-salah-absen-piala-dunia/ ”Bagi saya Australia yang mau menerima dan menampung kami, memberikan kami kesempatan untuk hidup.” LOLOS: Awer Mabil menjadi penentu kemenangan Australia atas Peru dalam playsoff Piala Dunia, kemarin. Mabil berharap kontribusinya pada kemenangan akan membantu menciptakan narasi baru terkait pengungsi di Australia. “Sekarang saya pikir saya memiliki pengaruh pada sepak bola Australia,” tambahnya. Mabil mengatakan, dia tiba ke Australia tepat pada waktunya. Yakni saat melihat “Generasi Emas” Socceroos bermain di Piala Dunia 2006 di Jerman. Generasi pemain saat ini, katanya, bertekad untuk tidak terbebani oleh kenangan hari-hari ketika Tim Cahill dan Harry Kewell mengenakan kaus hijau dan emas. “Kami ingin membuat bab kami sendiri,” katanya. “Saya melihatnya sebagai motivasi. Sekarang saatnya kami menulis naskah kami sendiri,” tutupnya. (jpc)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: