Muslikha, Gadis Pandansari Ajibarang yang Lumpuh Sejak Usia 9 Bulan Akan Diperiksa Lebih Lanjut
BANYUMAS-Sejumlah bantuan untuk Muslikha (15) yang lumpuh sejak umur 9 bulan yang hidup di gubug reot di tengah areal persawahan di Grumbul Kedungmeong Desa Pandansari mulai mengalir. Bantuan tersebut diantaranya kursi roda dari Dinsosnakertrans Banyumas, sembako dari Kapolsek Ajibarang dan bantuan lain dari masyarakat. Tenaga TKSK Ajibarang Ady Prasetyo mengatakan, bantuan dari Dinsosnakertrans berupa kursi roda dan Muslikha akan diperiksa dokter dalam kegiatan di Kecamatan Ajibarang pada Minggu (25/9) besok. Pihaknya sebelumnya sudah mengecek keberadaan Muslikha bersama warga dan yang paling mendesak adalah penanganan terhadap anak yang mengalami lumpuh, buta dan tidak bisa berbicara normal tersebut. "Untuk kondisi kesehatannya harus diperiksa lebih lanjut oleh dokter. Karena setiap hari tidur di atas tanah dan asupan air minum juga jarang. Begitu juga untuk kondisi kaki dan mata yang harus diketahui lebih lanjut dalam pemeriksaan yang akan dilaksanakan Minggu besok," kata Adi, Rabu (21/9). Salah satu warga Anto mengatakan, sejak setahun yang lalu keluarga Partono hidup di gubuk yang berada di tengah sawah. Untuk penerangan listrik berasal dari bantuan warga begitu juga dengan tanah yang saat ini ditempati. Ia berharap ada pihak-pihak yang bisa membantu baik kondisi anak yang lumpuh dan bantuan perbaikan rumah. "Harus pindah dari lokasi saat ini. Selain jauh dari pemukiman, juga rumah tergolong tidak layak. Semoga dengan bantuan yang sudah masuk dan akan masuk seperti bantuan rumah harus diperjelas terkait status tanah supaya bantuan perbaikan rumahnya juga tidak ada kendala,"harapnya. Diketahui sebelumnya, tinggal di rumah tidak layak huni dengan ukuran 2.5 meter x 4 meter, Muslikha (15) perempuan yang lumpuh sejak umur sembilan bulan kondisinya memprihatinkan yang berada jauh dari pemukiman karena berada di tengah sawah di Grumbul Kedungmeong Desa Pandansari Kecamatan Ajibarang. Bersama dua saudara dan kedua orang tuanya, setiap hari harus tergantung kepada orang disekitarnya baik untuk makan, minum bahkan BAB. Pasalnya, selain lumpuh Muslikha juga tidak bisa melihat dan bicara dengan normal. Orang Tua Muslikha, Sarwiah (50) mengatakan setiap hari makan dan minum harus dibantu. Sejak umur 9 bulan anak ke enam dari tujuh bersaudara sudah tidak bisa berjalan walaupun saat lahir merupakan bayi dengan kondisi normal. Saat umur 9 bulan tersebut, anaknya juga mengalami kejang-kejang sampai 17 kali setiap harinya. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: