Menanti El Classico

Menanti El Classico

PD Rusia 2018 QUITO – Dua pemain terbaik dunia saat ini Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo memang paling tahu bagaimana membuat pendukungnya deg-degan. Baik Messi dan Ronaldo sama-sama baru memastikan kelolosan timnya di matchday pamungkas kualifikasi zona Amerika Latin serta Eropa kemarin (11/10). Messi membukukan hat-trick sekaligus membawa Argentina menang 3-1 atas Ekuador di Stadion Olímpico Atahualpa. Tambahan tiga poin kemarin membuat Argentina memanjat tiga peringkat, dari posisi enam menjadi tiga, di klasemen akhir zona Conmebol dengan 28 poin dari 18 pertandingan. Sedangkan Ronaldo mengantar Portugal membalas dendam kepada Swiss kemarin dengan kemenangan 2-0 di Estadio da Luz Lisbon. Poin absolut oleh Seleccao Das Quinas kemarin mengantar Portugal merebut tahta grup B dari tangan Swiss sekaligus meraih tiket langsung Piala Dunia 2018 Rusia. Sebelum Messi dengan Argentina juga Ronaldo bersama Portugal memastikan kelolosan ke Rusia tahun depan kemarin semuanya khawatir pesta sepak bola empat tahunan itu akan sepi. Tak bisa dipungkiri kalau daya pikat terbesar Piala Dunia 2018 ada di kaki-kaki Messi maupun Ronaldo. Piala Dunia 2018 ini sudah kehilangan beberapa kekuatan tradisional di area masing-masing. Cile, sang juara Copa America 2015 dan 2016, yang kalah tiga gol oleh Brasil kemarin harus puas di posisi keenam klasemen akhir zona Conmebol. Kemudian AS yang selalu lolos ke Piala Dunia sejak edisi 1990 lalu akhirnya terputus. Kekalahan 1-2 oleh Trinidad Tobago membuat AS finis posisi lima klasemen akhir. Dari poros kekuatan Eropa, Belanda dipastikan gagal meraih tiket play-off. Meski Oranje menang 2-0 kemarin atas Swedia, akan tetapi dalam penentuan posisi akhir klasemen agregat gol Swedia (17 gol) lebih baik dari Belanda (9 gol). Sehingga Swedia yang kemudian berhak menyandang status runner-up grup A setelah Prancis. Nah, entrenador Argentina Jorge Sampaoli angkat topi buat trigol Messi sekaligus membawa Tango lolos ke Rusia. Pemain berjuluk La Pulga itu dengan gagah berani mengusung beban lolos yang diberikan di pundaknya. “Saya berkata kepada grup pemain kalau Messi tidak berhutang (trofi) Piala Dunia kepada Argentina namun sepak bola berhutang (trofi) Piala Dunia kepada Messi,” kata Sampaoli seperti diberitakan ESPN. Bekas pelatih Sevilla dan timnas Cile tersebut membenarkan kalau Piala Dunia tanpa Messi bakal hambar. Sampaoli menuturkan pelajaran dari fase kualifikasi kali ini adalah Argentina sudah menunjukkan ketangguhan mentalnya buat lolos di detik-detik terakhir. “Konsekuensi dari tekanan yang besar yang kami terima di kualifikasi adalah kami semakin kuat saat ini. Perjalanan panjang dan berat di kualifikasi ini membuat kami siap menatap masa depan,” ujar Sanpaoli. Di sisi lain, Messi seperti diberitakan Daily Mail kemarin membenarkan bayang-bayang ketidaklolosan ke Piala Dunia 2018 memang besar. Apalagi sebelum matchday pamugkas kemarin posisi Argentina di luar zona play-off atau posisi lima klasemen. “Kami tetap tenang, kemudian kami menghasilkan gol dan memang itulah hal yang paling penting. Puji syukur kepada Tuhan, kami bisa merealisasikan target obyektif kami,” ucap Messi. Dalam laga kemarin, Bolivia sempat menghentak Messi dkk berkat gol cepat Romario Ibarra ketika laga berjalan 38 detik. Untungnya Messi kemudian membalas masing-masing menit ke-11, 18', dan 62'. Sementara itu, pelatih Portugal Fernando Santos berkata kepada Marca kemarin tak pernah ragu akan kualitas anak buahnya. Pada matchday pertama grup B 6 September tahun lalu, Portugal dipukul 0-2 oleh Swiss. “Ada simbiosis sempurna antara pelatih dan pemain. Saya selalu percaya kepada para pemain dan itu tak mudah menyelaraskan pikiran 25 pemain untuk membangun lingkungan (ruang ganti, red.) yang fantastik,” ucap Santos. (dra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: