Bukan dari Jatah Tambahan

Bukan dari Jatah Tambahan

Portugal vs Swiss LISBON – Portugal gagal ke Piala Dunia? Bayang-bayang itu sempat muncul ketika juara Euro 2016 tersebut kalah 0-2 atas Swiss saat awal Kualifikasi Piala Dunia 2018, 8 Oktober lalu. Nah, dini hari nanti setelah setahun lebih dua hari dari petaka di Basel tersebut, Selecao das Quinas – julukan Portugal – berpeluang menjawab keraguan itu. Tepatnya ketika Cristiano Ronaldo dkk ganti menjamu Swiss di Estadio Da Luz, Lisbon, pada matchday terakhir Kualifikasi Dunia 2018 zona Eropa Grup B, dini hari nanti WIB. Tetapi sudikah juara Eropa seperti Portugal cuma lolos ke Piala Dunia dengan tiket tambahan via jalur playoff? ''Kami ingin lolos layaknya kami tim yang terbaik (di Grup B),'' koar Fernando Santos, pelatih timnas Portugal dalam situs resmi Federasi Sepak Bola Portugal (FPF). ''Jelas, kami difavoritkan sebagai juara Eropa. Itu yang akan kami bawa ke Piala Dunia,'' lanjut pelatih yang menginginkan kado istimewa pada ulang tahun ke-63-nya, hari ini. Maklum, ini jadi kesempatan Santos kembali ke Piala Dunia dengan tim yang berbeda. Sebelum menjadi pelatih Portugal, dia sudah membawa Yunani ke Piala Dunia 2014. Itu pun dia dapatkan juga dengan bermodal tiket tambahan dari playoff. Sebab itu Santos ingin bisa merasakan lolos Piala Dunia sebagai salah satu tim terbaik pada Kualifikasi. Apalagi, selama ini belum pernah ada negara juara Eropa yang lolos ke Piala Dunia dengan melalui jalur playoff. Cukup revans atas Swiss. Hanya itu cara Portugal menjaga harga dirinya. Faktanya, pada saat berlaga di kandangnya sendiri pada Kualifikasi Piala Dunia, Portugal selalu memenangkan enam laga kandang terakhirnya. Swiss pun sudah 48 tahun silam mempermalukan Portugal saat Kualifikasi Piala Dunia 1970! Apalagi, dini hari nanti Ronaldo sudah kembali. Tak seperti saat kekalahan di Basel lalu. ''Dengan Cristiano, tim mana pun bakal lebih kuat, dan Portugal kini semakin kuat,'' ancamnya. Memainkan Ronaldo dari bench saat menang 2-0 atas Andorra (8/10) juga disebut-sebut bagian dari upaya mengamankan top scorer-nya itu. Gelandang serang Portugal Joao Mario pun menyebut bahwa dia sama sekali tidak takut dengan potensi La Nati – julukan Swiss – meruntuhkan tren selalu menang Portugal di kandang selama Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa ini. ''Swiss? Mereka tak ada apa-apanya ketika kami sedang dalam performa terbaik. Dukungan fans di Da Luz juga berada di belakang kami,'' sebut gelandang Inter Milan itu, sebagaimana dikutip A Bola. Yang bisa jadi perhatian bek-bek Portugal adalah striker Swiss, Haris Seferovic. Itu tidak karena statusnya sebagai pencetak gol terbanyak Swiss dalam kualifikasi kali ini. Seferovic saat ini sudah mencetak empat gol bagi Swiss. Melainkan, dari keakrabannya dengan atmosfer yang ada di Da Luz. Ya, Seferovic bermain di Benfica, klub yang bermarkas di Da Luz. Dari lima golnya bagi Aguias – julukan Benfica, tiga gol di antaranya dia cetak di stadion berkapasitas 65 ribu tempat duduk itu. Di Basel, striker dengan 44 caps bagi timnas Swiss itu mencatatkan satu assist dalam kekalahan Portugal. Hanya, dikutip Luzerner Zeitung, bomber yang dikenal sebagai fans berat Ronaldo sejak usia muda itu tak ingin terbebani dengan atmosfer Da Luz. ''Sekalipun saya hidup di sana, telah terbiasa main di sana, itu akan jadi laga yang biasa saja bagi saya. Hanya, ini peluang saya bisa mencetak gol lagi di sana,'' katanya. (ren)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: