Incar Trofi Domestik Pertama

Incar Trofi Domestik Pertama

KLAGENFURT – Unai Emery boleh dibilang sebagai pelatih elit di level Eropa. Indikatornya? Tengok saja tiga trofi Europa League bersama Sevilla sejak 2013-2014 hingga musim lalu yang tersimpan begitu rapi di raknya. Namun, kesuksesan tersebut tidak menular di kompetisi domestik. Los Nervionenses, sebutan Sevilla, hanya bisa bertarung di papan tengah. Kalah oleh kedigdayaan kekuatan tradisional Spanyol, Real Madrid dan Barcelona, serta Atletico Madrid yang bersinar di bawah kendali Diego Simeone. Emery Karena itu, Emery pun berkesempatan mereguk manisnya berselebrasi dengan gelar domestik ketika memimpin Paris Saint-Germain (PSG) bentrok dengan Olympique Lyon pada Trophee des Champions di Klagenfurt, dinihari nanti. Handicap jelas bakal terlihat ketika tim ibukota Prancis tersebut mencoba mendapatkan gelar keempat beruntunnya. Sebab, sederet pemain pilar harus absen karena berbagai alasan. Di lini tengah, rekrutan baru Grzegorz Krychowiak dan Adrien Rabiot sama-sama terkena skorsing. Krychowiak terkena akumulasi kartu di final Copa del Rey saat masih berkostum Sevilla sehingga RFEF (Federasi Sepak Bola Spanyol) pun menginformasikan hukumannya kepada FFF. Masalah makin pelik setelah Edinson Cavani yang digadang-gadang menjadi bomber utama sepeninggal Zlatan Ibrahimovic, justru mengalami cedera hamstring saat PSG menang 4-0 dari Leicester City di turnamen pramusim Internasional Champions Cup (ICC), 30 Juli lalu. Adapun di lini belakang, kapten sekaligus bek tengah Thiago Silva menepi lantaran mengeluh kesakitan di pinggang saat PSG menang 3-1 atas Real Madrid juga di ICC (27/7), dengan Marquinhos terbang ke Rio demi memperkuat Brasil di ajang Olimpiade.Meski tanpa lima pilar, Emery tetaplah yakin klub berjuluk Le Parisien itu bisa menundukkan Lyon. Sebab, dia masih bereksperimen dengan pemain yang ada. Formasi 4-2-3-1 bakal dijajal oleh le entraineur berusia 44 tahun tersebut. Dimana Presnel Kimpembe bisa menjadi tandem bagus bagi David Luiz di jantung pertahanan. Di lini tengah, Emery bakal memasukkan Benjamin Stambouli sebagai pivot dan Javier Pastore untuk menopang Angel di Maria serta Lucas Moura. Kemudian di depan, Hatem Ben Arfa bisa dimaksimalkan untuk menggempur Lyon yang notabene merupakan eks klub yang dibela pada musim 2004 hingga 2008. Makin pede rasanya karena sejak perhelatan Trophee des Champions dilakukan di luar Prancis 2009 silam, klub berjuluk Le Parisien tersebut lebih mendominasi dengan menjadi kampiun pada tiga dari tujuh edisi terakhir. ”Kita bisa memenangkan ini,” kata Emery seperti dilansir situs resmi klub. ”Aku juga meminta fans untuk ikut berpartisipasi,” lanjut pelatih yang total mencatat 49,42 persen kemenangan sejak karir kepelatihannya dimulai di Lorca Deportiva 12 musim lalu. Terpisah, Lyon tidak ingin kembali menjadi pecundang seperti musim lalu. Itu yang dikatakan oleh bomber muda mereka, Nabil Fekir. Dia pun siap turun setelah menjalani pembedahan cedera ACL yang membuatnya hanya mencatat penampilan tujuh laga dan membukukan empat gol di semua ajang. ”Aku jauh lebih tajam dibanding musim lalu,” tegasnya kepada L'Equipe. ”Sedikit cemas jika cederaku belum sembuh. Namun, dokter memberitahuku bahwa itu normal pasca operasi,” lanjut striker 23 tahun itu. Disisi lain, Trophee des Champions terus melanglang buana ke negara lain. Sejak digelar di Stade Olympique, Montreal, Kanada, hingga kini sirkus yang mempertemukan kampiun Ligue 1 dan jawara Coupe de France itu telah singgah di tujuh negara dan delapan stadion. Negara itu antara lain Kanada, Tiongkok, Maroko, Tunisia, Gabon, dan Amerika Serikat, dan terakhir Austria. Direktur Pengembangan Ekonomi LFP Mathieu Ficot mengatakan, pihaknya memang sengaja berkelana ke banyak negara untuk memperkenalkan sepak bola maupun kompetisi Prancis. ”Mungkin kendalanya adalah kami sedikit kesulitan dalam menegosiasikan waktu penyelenggaraannya,” kata Ficot kepada Goal. ”Jika sudah tercapai, maka kami bisa melakukan promosi sekaligus kegiatan marketing lainnya,” paparnya. Ficot pun tidak setuju jika Trophee des Champions dikategorikan sebagai kegiatan yang hanya menghamburkan uang tanpa melihat keuntungan yang bisa diambil. ”Tiongkok misalnya. Kami berhasil mendapat beberapa sponsor lokal dan beroleh akses ke media sosial disana,” tuturnya. (apu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: