Persebaya Akan Disahkan Di Kongres 17 Oktober

Persebaya Akan Disahkan Di Kongres 17 Oktober

JAKARTA – Perjuangan bonek menginvasi Jakarta untuk memperjuangkan nasib Persebaya Surabaya segera kembali ke kompetisi sepak bola tanah air berbuah manis. Ya, dalam Kongres Luar Bisa (KLB) PSSI yang dihelat di Mercure Hotel-Ancol Jakarta, kemarin (3/8), otoritas tertinggi sepak bola tanah air itu akhirnya mengakui kembali Persebaya sebagai anggota. Tidak hanya itu, tim kebanggaan arek-arek Suroboyo itu pun langsung mendapat tiket istimewa untuk menjadi peserta Divisi Utama Liga Indonesia musim 2017 mendatang. Tentu, itu adalah kabar yang cukup setimpal bagi perjuangan ribuan bonek yang harus melakukan perjalanan estafet dalam rombongan besar dari Surabaya  menuju Jakarta sejak 28 Juli lalu. BONEK: Suporter Persebaya saat di Jakarta “Sebagai catatan, Persebaya sudah dijadikan sebagai agenda PSSI dan status mereka akan disahkan dalam kongres terdekat,” kata pelaksana tugas (plt) Ketua Umum PSSI, Hinca Panjaitan sebelum menutup kongres itu. “Sudah saatnya sepak bola tanah air dibangun dengan semangat kekeluargaan serta sportivitas,” tegasnya. Tidak sebatas lisan, Hinca bersama tujuh anggota Executive Commitee (Exco) PSSI juga membubuhkan tanda tangan sebagai jaminan bila nasib Persebaya itu akan dibahas dalam kongres terdekat. Tujuh anggota Exco PSSI yang ikut menandatangani surat pernyataan itu adalah, Erwin Dwi Budiawan, Tonny Apriliani, Diza Ali, Husni Hasibuan, Djamal Aziz, La Siya, serta Hadiyandra. Sementara empat anggota Exco PSSI yang belum membubuhkan tanda-tangannya, adalah Doddy Reza Alex Nordin, Reva Deddy Utama, Roberto Rouw, serta Zulfadli. Mereka diketahui tidak berada di arena kongres karena memiliki kesibukan masing-masing. “Tapi, jumlah yang menandatangani sudah suara mayoritas, jadi sudah sah,” tegas Tonny Apriliani. Tonny sendiri yang datang membacakan surat pernyataan anggota Exco tersebut di depan ribuan bonek yang sudah tiga hari menginap di Stadion Tugu, Jakarta Utara. Mendengar pernyataan dan jaminan dari Tonny tersebut, para bonek langsung memekikan kata merdeka berulang-ulang secara serempak. “Semoga hanya bonek dan Persebaya yang merasakan pahitnya kezaliman ini,” ujar salah satu kordinator bonek, Andie Peci Kristiantono. “Jangan sampai terlulang lagi kisah dan cerita yang sama di kemudian hari. Baik bagi kami para bonek, ataupun para suporter dan klub yang lain. Karena kami selalu berharap sepak bola tanah air bisa lebih baik,” tegasnya. Sebagai catatan, KLB PSSI yang berlangsung kilat selama tiga jam tersebut cukup berjalan lancar dengan dihadiri oleh 107 voters PSSI. Mantan Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti yang memberikan sambutan tertulisnya pun mengusung spirit rekonsiliasi besar besaran di tubuh PSSI. Sambutan La Nyalla yang dibacakan oleh Hinca Panjaitan itu mengajak semua keluarga besar untuk bersatu kembali. Bahkan, sejumlah tokoh sepak bola yang pernah dihukum oleh PSSI, oleh Nyalla, agar status mereka dipulihkan kembali. Para tokoh tersebut adalah Mantan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husen, serta sejumlah mantan Exco PSSI hasil KLB Solo seperti Farid Rahman, Sihar Sitorus, Bob Hippy, Widodo, Toety Dau. “Harus kita rangkul kembali mereka dalam keluarga besar di rumah sepak bola,” pesan pria yang sedang tersangkut masalah hukum itu.   Kongres tersebut mendapat pengawalan langsung dari wakil FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional) dan AFC. Utusan FIFA adalah Primo Carvaro selaku head of member Association FIFA serta Purushottam Kattel dari International Relations Officer Asian Football Federation (AFC) itu telah menyepakati enam agenda yang akan dibahas ada kongres 17 Oktober mendatang (selanjutnya lihat grafis). (ben)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: