Optimisme Leicester City, Bisa Survive Tanpa Kante

Optimisme Leicester City, Bisa Survive Tanpa Kante

OXFORD – Optimisme tinggi diusung Leicester City dalam menatap musim baru 2016-2017. Tidak hanya sebatas perjuangan mereka dalam mempertahankan trofi Premier League. Namun juga bagaimana mengarungi musim baru nanti tanpa kehadiran N'Golo Kante yang telah hijrah ke Chelsea. Dinihari kemarin (20/7) Leicester memulai agenda pramusim dengan mengalahkan tim kasta ketiga atau League One, Oxford United, 2-1 di Kassam Stadium. dimaria-leicester Dimarai Grai dan Riyad Mahrez Dua gol The Foxes, sebutan Leicester, dicetak oleh Demarai Gray (28'), dan Jeff Schlupp (69'). Adapun tuan rumah sempat unggul melalui Chris Maguire saat pertandingan berjalan sepuluh menit. Dalam laga tersebut, manajer Claudio Ranieri baru memainkan empat dari enam rekrutan barunya. Yakni kiper Ron-Robert Zieler, Gray, bek Luis Hernandez, dan striker Ahmed Musa. Adapun gelandang Nampalys Mendy dan penyerang Raul Uche tidak berada dalam skuad. Pun demikian dengan skuad utamanya yang tidak komplet. Dari starting line-up yang diturunkan di babak pertama, Ranieri baru menurunkan Kasper Schmeichel, Shinji Okazaki, Leonardo Ulloa, Riyad Mahrez, maupun Danny Drinkwater. Nama-nama seperti Jamie Vardy, Christian Fuchs, dan Andy King belum terlihat karena masih menjalani liburan pasca memperkuat timnas diajang Euro 2016. Kehadiran empat amunisi baru tersebut masih membuat Leicester dominan dari Oxford. Situs Soccerway mencatat, Wes Morgan dkk menguasai lapangan dengan 63 persen penguasaan bola, melakukan 13 tembakan dengan empat diantaranya mengarah ke gawang. Ranieri mengatakan seusai laga, keinginan Kante untuk pergi begitu menyakiti hatinya. Apalagi, semusim sebelumnya, eks allenatore AS Roma, timnas Yunani, dan Chelsea itu kehilangan Esteban Cambiasso yang memilih hengkang ke Yunani dan memperkuat Olympiacos. ”Sejak awal aku telah mengatakan bahwa aku menginginkan seluruh skuadku. Namun, dia bersikeras untuk pergi,” katanya kepada Leicester Mercury. ”Yang bisa aku lakukan hanyalah mendoakan kesuksesannya di tempat yang baru,” lanjut pelatih 64 tahun tersebut. Ranieri lebih lanjut berujar bahwa Leicester lambat laun bakal bisa segera melupakan Kante. Salah satunya karena dia berhasil mendapatkan Mendy dari Nice dengan banderol GBP 13 juta (Rp 224,53 miliar). Meski sedikit lemah dalam tekling dan duel udara, Mendy bisa menutupinya dengan kemampuan melepaskan passing. WhoScored memaparkan bahwa di Ligue 1 musim lalu, gelandang 24 tahun tersebut melakukan passing dengan tingkat akurasi 92,1 persen. Ketika media Inggris menanyakan apakah Mendy bisa menjadi sosok pengganti Kante, Ranieri membantahnya. ”Dia hanya kebetulan bermain di posisi yang sama. Yang jelas, aku bahagia dengan semua pemainku,” jelasnya. Kemudian penampilan Gray dan Musa juga tidak terlalu buruk. Itu terlihat dari pujian yang dilontarkan oleh eks striker Tottenham Hotspur dan Barcelona Gary Lineker. ”Demarai Gray bakal menjadi pemain paling menjanjikan musim ini. Ahmed Musa begitu mirip Vardy. Strategi transfer yang bagus!” puji Lineker dalam akun twitter-nya. Terpisah, Oxford sangat senang meski mereka akhirnya kalah dari Leicester. Dalam pandangan pencetak gol Maguire, timnya berhasil membuat Leicester tidak bisa mengembangkan permainan. ”Mereka memang kampiun Premier Leaue. Namun, kami tidak terlalu memberikan banyak respek,” kata Maguire kepada Witney Gazzette. ”Secara kualitas tentu mereka diatas kami. Namun, aku senang kami berhasil melewati tes ini dengan baik. Pun demikian dengan sang manajer, Michael Appleton. ”Mereka tidak segan-segan terhadap kami. Menurutku itu fantastis,” tutur Appleton. (apu/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: