Gareth Bale Menyebut Irlandia Utara Sebagai Tim Yang Bisa Menjebak

Gareth Bale Menyebut Irlandia Utara Sebagai Tim Yang Bisa Menjebak

Gareth Bale Menyebut Irlandia Utara Sebagai Tim Yang Bisa Menjebak PARIS – Bebas bermimpi. Itulah enaknya menyandang status debutan pada Euro 2016. Wales maupun Irlandia Utara sedang menapak sejauh mana mereka sanggup melangkah di turnamen sepak bola terbesar Benua Biru tersebut. Sayangnya, salah satu harus gugur menyusul bentrok bertajuk derby Britania Raya dalam babak 16 besar di Parc des Princes malam hari nanti (25/6). Wales memang punya modal lolos lebih meyakinkan ketimbang Irlandia Utara. The Dragons – julukan Wales – finis sebagai juara grup B mengungguli Inggris, Slovakia, dan Rusia. Padahal, Wales sempat kalah 1-2 dari Inggris dalam laga yang juga bertajuk battle of Britain. Sebaliknya, Irlandia Utara merupakan tim yang diuntungkan dengan format empat dari enam penghuni peringkat ketiga grup lolos ke fase knockout. Meski begitu, kemenangan 2-0 yang dicatat tim berjuluk Norn Iron tersebut atas Ukraina patut diapresiasi. Setidaknya, Steven Davis dkk memiliki alasan supaya Wales tidak terlalu kelewat percaya diri. Seperti diberitakan Belfast Telegraph kemarin (24/6), bintang Wales Gareth Bale menyebut Irlandia Utara sebagai tim yang bisa menjebak. Menurut pemain yang telah mengemas tiga gol selama Euro 2016 tersebut, Irlandia Utara yang sepertinya terlihat lemah, malah bisa survive. ”Kami harus fokus meredam kekuatan kolektif Irlandia Utara,” tegas Bale. Arsitek Wales Chris Coleman menambahkan, Irlandia Utara memiliki barisan pertahanan yang solid. Angka kebobolan Steven Davis dkk bahkan jauh lebih apik ketimbang Wales. Yakni dua gol. Bandingkan dengan gawang Wales yang sudah bobol tiga kali. Berdasar data Squawka selama fase grup, Irlandia Utara juga punya rata-rata passing per laga sebanyak 432 kali. Lebih banyak ketimbang Wales dengan 336 kali passing per laga, “Mereka (Irlandia Utara) menciptakan gol di awal dan akhir pada babak kedua, menit-menit yang kruasial,” ucap Coleman kepada Reuters. Pelatih berusia 46 tahun itu menilai laga kedua tim bakal berlangsung dengan keras alias lebih banyak mengandalkan kekuatan fisik dan lari. “Irlandia Utara kerap menggulirkan bola langsung ke depan. Mereka juga sangat berharap dari set piece,” jelasnya. Dari kubu Irlandia Utara, bek Jonny Evans kepada Irish Times menyatakan, baik Irlandia Utara dan Wales sebenarnya saling memahami kelebihan dan kekurangan tim. Bahkan, masing-masing individu saling paham karena hampir semua bertemu di liga Inggris. “Tak ada rahasia. Tiap pekan kami bertemu di lapangan,” ucap Evans. “Tanpa bantuan video pun kami bisa mengingat seperti apa pergerakan pemain-pemain Wales,” tambah pemain 28 tahun tersebut. Sementara itu, pundit BBC yang juga mantan penyerang Wales Dean Saunders menilai laga Wales kontra Irlandia Utara akan berjalan selayaknya pertandingan tinju. “Masing-masing tim, Wales juga Irlandia Utara, senang melakukan jab and move, pukul dan bergerak. Serangan kilat akan menjadi penentu pertandingan,” kata Saunders. (dra/dns/acd)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: