Kalah Telak dari Cile, Fans Meksiko Sampai Linglung

Kalah Telak dari Cile, Fans Meksiko Sampai Linglung

Kalah Telak dari Cile, Fans Meksiko Sampai Linglung SANTA CLARA – Ketika pertandingan perempat final antara Meksiko kontra Cile di Levi's Stadium kemarin (19/6) berakhir, fans Meksiko yang menghijaukan stadion begitu terhenyak dan tertunduk. ”Mereka hanya duduk saja dan seperti tidak tahu harus melakukan apa,” ujar jurnalis GoalUSA, Jon Arnolds, ketika berkicau di akun twitter-nya. Kondisi yang bisa dipahami mengingat mereka baru saja melihat tim nasionalnya dibantai Cile tujuh gol tanpa balas. Hasil memalukan ini tidak hanya menjadi rekor kekalahan telak kedua setelah mereka tertunduk 0-8 atas Inggris di laga persahabatan, 10 Mei 1961 silam. Namun juga menghentikan rekor tak terkalahkan dalam 22 laga sejak kekalahan 1-2 dari Ekuador di Copa America, 20 Juni lalu. Selain itu, pada era Osorio, inilah kekalahan terburuk setelah dalam sepuluh laga sebelumnya, mereka tak terkalahkan dengan hanya kebobolan dua gol. Eduardo Vargas menjadi man of the match dengan mencetak empat dari tujuh gol Cile (44, 52, 57, 74). Sementara tiga gol lainnya dicetak oleh Edson Puch (16, 88), dan bintang Arsenal Alexis Sanchez (49) Setelah kekalahan ini, pasukan Juan Carlos Osorio ini pun panen ejekan di dunia maya. Salah satunya berasal dari seteru berat di zona Concacaf (Amerika Utara dan Tengah), Amerika Serikat. ”Kami bangga mewakili Concacaf di semifinal Copa America ini,” tulis akun twitter resmi timnas AS menyikapi kekalahan supertelak Meksiko seperti dilansir Fan Sided. Akun Twitter bernama Billy Depp langsung memposting sebuah meme dimana Meksiko mendapat pelukan erat dari Brasil. Ya, Brasil mengalami ”nasib” serupa dua tahun lalu. Saat itu, mereka harus menangis karena kalah 1-7 dari Jerman di semifinal Piala Dunia yang berlangsung di depan ribuan publik sendiri. ”Kepada semua fans Brasil (Piala Dunia 2014) dan Meksiko. Kalian bisa menemukan solidaritas,” demikian caption Depp. Bahkan, beberapa akun twitter lain, seperti dilansir Goal, menampilkan meme ”Crying Jordan” yang sempat terkenal 2015 lalu. Osorio, begitu terpukul pada konferensi pers seusai laga. Dia mengatakan bahwa skuadnya bermain dengan sangat buruk kemarin. Buruknya Meksiko bisa terlihat dari statistik mereka selama 90 menit. Lini depan yang mengandalkan Javier ”Chicharito” Hernandez hanya bisa melontarkan satu tembakan ke gawang Claudio Bravo dari total delapan kesempatan yang mereka miliki. Efektivitas serangan yang hanya 12,5 persen ini menjadi yang terburuk sepanjang kiprah mereka di Copa America ini. Sebab, ketika memungkasi Grup C sebagai juara grup, setidaknya Meksiko melontarkan 40 persen serangan (selengkapnya lihat grafis). ”Karena itu, aku meminta maaf kepada seluruh masyarakat Meksiko,” ucap Osorio seperti dilansir ESPN. ”Penampilan kami benar-benar mengerikan,” ujar pelatih berkebangsaan Kolombia itu. Osorio kemudian menjelaskan bahwa dia sudah melakukan ”kesalahan” sejak awal. Kesalahan seperti apa? Apakah kembali melakukan rotasi melawan La Roja, julukan Cile? Sebab, Osorio selalu melakukan pergantian komposisi sepanjang Copa America. Salah satunya adalah Miguel Layun. Bek kiri FC Porto itu sudah menempat tiga posisi berbeda. Yakni bek kanan, bek kiri, hingga gelandang kiri. Selain itu, yang paling mengundang pertanyaan adalah keputusan Osorio untuk tidak memasukkan kapten Rafael Marquez sebagai starter setelah sebelumnya sempat meninggalkan tim karena lahirnya anak pertama hasil pernikahannya dengan Jaydy Michel (17/6). Tanpa Marquez yang selama ini menempati perannya sebagai poros tunggal, Osorio kemudian mengganti formasi dari 4-1-4-1 menjadi 4-2-3-1, dengan memasukkan Jesus Duenas dan Andres Guardado sebagai double pivot. Duet Guardado-Duenas tidak memberikan kontribusi maksimal. Akibatnya, alur permainan Meksiko tidak hanya macet. Pertahanan mereka juga menjadi kendor karena dua pemain tersebut lebih bertipikal menyerang. Osorio sendiri seperti dilansir Sportal menolak membeberkan faktor utama kegagalan timnya. ”Yang jelas, kami tampil dengan sangat buruk hari ini (kemarin). Kami juga kalah kualitas karena Cile adalah tim peringkat lima dunia, dan mereka mendapatkannya bukan tanpa alasan,” paparnya. Marquez sendiri enggan mengomentari keputusan Osorio tak memasukannya. Eks pilar Barcelona itu menyatakan bakal mendukung penuh Osorio untuk tetap bertahan di kursi kepelatihannya. ”Dia (Osorio) telah memberikan keyakinan untuk dapat bermain baik sampai sejauh ini. Karena itu, kami harus mendukungnya bagaimanapun,” tutur pemain 37 tahun tersebut seperti dikutip ESPN. Terpisah, bagi arsitek Cile, Juan Antonio Pizzi, kemenangan besar ini sekaligus untuk membungkam kritik bahwa performa juara bertahan itu tidak meyakinkan. ”Mari nikmati momen ini. Setelah itu, kami akan mulai memikirkan Kolombia,” terang Pizzi seperti dilansir Four Four Two. Sayangnya, melawan Kolombia di semifinal nanti, Cile sudah dipastikan tidak akan diperkuat gelandang bertipikal box-to-box Arturo Vidal karena mengantongi akumulasi kartu kuning. ”Sayang dia tidak bisa berkontribusi. Vidal adalah pemain terbaik di dunia,” lanjut suksesor Jorge Sampaoli itu. (apu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: