Duel Kebangkitan untuk Ukraina

Duel Kebangkitan untuk Ukraina

Duel Kebangkitan untuk Ukraina Ukraina diingatkan untuk tak terlalu lama meratapi kekalahan dari Jerman. Masih ada laga melawan Irlandia Utara, Ukraina diminta untuk segera bangkit. Ukraina mengawali langkahnya di Grup C dengan kekalahan. Menghadapi Jerman di Stade Pierre Mauroy, Lille, Senin (13/6) dinihari WIB, Ukraina harus mengakui keunggulan lawannya itu dengan skor 0-2. Ukraina tertinggal di menit ke-19 babak pertama lewat sundulan Shkodran Mustafi. Kendati mampu menahan serangan Jerman di babak kedua, Ukraina akhirnya kebobolan gol kedua di penghujung masa injury time. Kekalahan ini menempatkan Ukraina di dasar klasemen Grup C. Di laga kedua pada 16 Juni mendatang, Yevhen Konoplyanka dkk. akan menghadapi Irlandia Utara yang di laga pertamanya juga kalah dari Polandia. "Jerman seperti mesin. Mereka dipenuhi pemain hebat dan para pemain saya tahu mereka akan melawan tim dengan kualitas yang sangat tinggi," ujar pelatih Ukraina, Mykhailo Fomenko, seperti dikutip dari situs resmi UEFA. "Kami harus menghentikan Jerman mencetak gol dan kami tidak bisa melakukan itu. Kami kebobolan dua gol." "Sekarang harus melupakan ini dan memikirkan pertandingan berikutnya. Secara fisik dan mental kami akan baik-baik saja," lanjut Fomenko. "Bagi kami, para pemain sudah paham betul betapa sulitnya melawan tim seperti Jerman, tapi yang paling penting sekarang adalah bahwa kami mendapat kemenangan di laga berikutnya," katanya menegaskan. Senada para pemain Irlandia Utara. Mereka mengaku sudah tampil di bawah standar setelah kalah 0-1 dari Polandia di laga Grup C Euro 2016. Kapten Irlandia Utara Steven Davis menyatakan bahwa timnya harus lebih baik lagi dalam mendayagunakan penguasaan bola. Sedangkan bek Gareth McAuley menilai timnya harus main lebih terbuka di partai berikutnya. "Ini malam yang sulit buat kami. Saya pikir kami harusnya tampil lebih berani, lebih baik lagi saat menguasai bola. Agar bisa mendapat sesuatu dari grup ini," kata Davis seperti dikutip Reuters. Keberhasilan lolos ke Piala Eropa merupakan yang pertama buat Irlandia Utara. Hal itu turut dicapai setelah melewati 12 laga beruntun tak terkalahkan, sampai akhirnya rentetan itu sekarang terhenti. Setelah ini masih ada Ukraina dan Jerman yang masih harus dihadapi. "Pada akhirnya tidaklah cukup baik. Kami bertahan dengan cukup baik tapi kami harus. Membuat sejumlah peluang untuk kami sendiri," sebutnya. Penyerang Irlandia Kyle Lafferty menyebut kekalahan pertama sama sekali tidak mencerminkan sebuah penampilan dari Irlandia Utara. "Kami tahu akan berat. Saya takkan menyalahkan siapa-siapa. Sayangnya hari ini kami tidak main bagus," tambahnya. Pelatih Irlandia Utara Michael O'Neill sepakat para pemainnya tidak tampil maksimal dan kurang kreatif di laga pertama. "Kami harus menang dan langsung berusaha tampil menekan sedari awal. Kami cuma merasa ikut kecewa buat suporter," bebernya. (*/ttg)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: