Kemenangan Italia Atas Belgia

Kemenangan Italia Atas Belgia

LYON – Antonio Candreva berlari kencang ke menusuk masuk menusuk jantung pertahanan Belgia pada injury time dari sisi kanan. Tanpa sang kapten Vincent Kompany, lini belakang Belgia memang seperti istana pasir, gampang remuk saat terkena air laut. Semua yang berada di Parc Olympique Lyonnais kemarin (14/6) menanti, akan diapakan bola hasil serangan balik kilat ini. Akankah diekseskusi sendiri oleh pemain Lazio itu atau diberikan kepada kompatriotnya. Alih-alih bertindak egois, Candreva memilih opsi kedua. Kebetulan dua penyerang Italia Graziano Pelle dan Ciro Immobile sudah berada di posisi yang lowong. Pelle yang seperti gregetan menyambut umpan lob Candreva dengan bicycle kick sangat keras. Saat kiper Belgia Thibaut Courtois gagal menahan tendangan mantan pemain Lecce dan Parma itu, maka meledaklah semua kegembiraan Azzurri, julukan Italia. Italia unggul dua kosong atas Belgia. Sebelum gol Pelle pada menit 90+3', juara dunia empat kali itu mencetak gol lewat Emanuele Giaccherini (32'). Gara-gara gol sensasional tersebut, allenatore Italia Antonio Conte pun jadi sangat sayang kepada Pelle. Usai laga kemarin Pelle yang mengalami diskolasi jari kelingking diberikan masa istirahat khusus. Kalau yang lain langsung berlatih kemarin, maka pemain kelahiran San Cesario itu diberi masa toleransi sehari. Bagaimanapun juga, Pelle adalah 'angsa emas' Conte saat ini. Seusai laga semua pendukung Italia bersorak buat kejayaan Pelle, Grazie Graziano !. Seperti diberitakan Football Italia kemarin Pelle berucap syukur misal momentum mencetak gol di akhir laga bisa terjadi. Meski Italia sudah unggul akan tetapi gol kemarin menegasikan kalau Italia layak jadi favorit juara Euro kali ini. Empat tahun lalu di Polandia-Ukraina, Italia menjadi runner-up. Sayang di partai puncak, Italia dihancurkan Spanyol 0-4. Setelah pergantian allenatore, dari Cesare Prandelli ke Antonio Conte usai Piala Dunia 2014 lalu, Italia memang sedikit merosot. “Saya harus bersabar beberapa saat untuk membuat gol. Meski saya punya beberapa kans di awal laga,” ucap Pelle. “Rupanya yang harus dibutuhlan adalah kesabaran hingga akhir,”tambah pemain Southampton itu kepada Sky Sport Italia. Soal cedera di jari kelingkingnya, Pelle memang merasakan nyeri. Namun atmosfer laga dan adrenalin di kepalanya memerintahkan Pelle menahan semua itu. Kalau cengeng, jangan jadi pemain bola. Motivasi Pelle kepada dirinya. Sebelumnya angka agresivitas Belgia dan Italia dalam matchday perdana grup E hanya beda sedikit. Belgia menembak 18 kali ke gawang kapten dan kiper Italia Gianluigi Buffon. Sedang Italia 11 kali. Cuma akurasi Italia lebih oke ketimbang Belgia yang frustrasi bertemu tembok Italia di lini belakang. Italia punya lima tembakan on target dan diblok Courtois tiga kali. Tiga peluang Italia lainnya melebar. Belgia hanya dua yang on target dan diblok Buffon sembilan kali. Lalu tujuh tembakan Belgia lainnya melayang. Trio BBC (Leonardo Bonussi-Andrea Barzagli-Giotgio Chiellini) lini belakang Italia mengajari bagaimana cara bertahan kepada pemain Belgia. Allenatore Italia Antonio Conte kepada La Gazzetta dello Sport berkata kemenangan kemarin membayar lunas performa buruk Italia di Brasil dua tahun lalu. Italia tersisih di level grup tahun lalu. “Kami bertahan dengan baik. Juga ketika melakukan penyerangan kami tak kalah agresif dengan Belgia,” ucap mantan arsitek Juventus itu. Kemenangan kemarin juga membayar kekalahan memalukan Italia 1-3 dalam ujicoba November lalu. Padahal Italia baru saja lolos ke Euro 2016 dengan mencatat rekor tanpa kalah di babak kualifikasi. Sementara itu, pelatih Belgia kepada AFP berkata kalau timnya kecolongan dua serangan balik Italia. Dan dua celah kecil itu harus dibayar dengan mahal oleh Eden Hazard dkk. (dra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: