Meksiko, Rekor Nyaris Terhenti Karena Rotasi

Meksiko, Rekor Nyaris Terhenti Karena Rotasi

Meksiko, Rekor Nyaris Terhenti Karena Rotasi HOUSTON – Kelegaan luar biasa menyelimuti pelatih Meksiko, Juan Carlos Osorio, tatkala papan skor menunjukkan skor 1-1 disaat wasit Yadel Martinez meniup peluit panjangnya pada laga terakhir Grup C kontra Venezuela di NRG Stadium kemarin (14/6). Sebab, dia nyaris memungkasi rekor tak terkalahkan Meksiko yang berada di angka 21 pertandingan, setelah Jose Manuel Velazquez mencetak gol indah via bicycle kick di menit kesepuluh. Butuh waktu hingga 70 menit sebelum aksi solo run Jesus Corona menyamakan kedudukan, dan membuat Meksiko nyaman sebagai pemuncak klasemen akhir Grup C dengan keunggulan selisih gol dari Venezuela (4 berbanding 2). Hasil seri ini memang memperpanjang rekor Meksiko menjadi 22 laga. Namun, bagi Osorio, satu poin ini memutus statistik sembilan kemenangan beruntun yang dia bukukan sejak menangani El Tri, julukan Meksiko, 14 Oktober 2015. Rotasi besar-besaran menjadi alasan mengapa entrenador berkebangsaan Kolombia itu gagal mendapatkan kemenangan beruntun. Dari starting line-up yang diturunkan, Osorio hanya menyisakan Andres Guardado dan Hector Herrera yang selama ini menjadi langganan reguler. Sedangkan Javier ”Chicharito” Hernandez, Miguel Layun, dan Corona baru masuk di paro kedua. Osorio berkilah, pergantian itu bukan dilakukan karena dia ingin menyimpan tenaga para pilarnya untuk menyambut babak delapan besar. ”Semua pemain sama pentingnya,” kata Osorio dalam konferensi pers seperti dilansir situs resmi MLS. ”Secara personal, hari ini (kemarin), aku dan tim pelatih melihat skuad yang kami pilih melawan Venezuela adalah skuad yang bagus,” tuturnya. Osorio melanjutkan, meski menurunkan tim yang boleh disebut cadangan, Meksiko tetap menebar ancaman sepanjang 90 menit. Selan penguasaan bola yang mencapai 67 persen, serangan Meksiko begitu ganas dengan melakukan delapan shot on goal dari 16 kali kesempatan. Satu-satunya yang ditakutkan Osorio adalah skema bola mati. Dari sepuluh laga terakhir Meksiko, mereka sudah kebobolan dua gol yang semuanya berasal dari set piece. Selain gol Velazquez, sebelumnya gawang El Tri, julukan Meksiko, sudah lebih dahulu kebobolan oleh tandukan Diego Godin ketika Meksiko mengandaskan Uruguay 3-1 di partai pertama Grup C (6/6). ”Kami harus melakukan sesuatu di pertahanan untuk mengantisipasi skema seperti ini,” ujar Osorio seperti dilansir Four Four Two. Kini, mereka tengah menunggu runner up Grup D yang bakal diisi antara Cile atau Panama di Philadelphia pagi tadi. Jika melawan Cile, Meksiko memiliki memori bagus. Sebelumnya, mereka mampu menaklukan Cile 1-0 di laga persahabatan, 2 Juni lalu. Selain itu, dalam lima pertemuan terakhir, Rafael Marquez dkk hanya kalah sekali. Yakni ketika mereka menyerah 1-2 di Copa America lima tahun lalu. Meski begitu, Osorio menyatakan bahwa dia tidak ingin berspekulasi mengenai lawan yang bakal dihadapi oleh pasukannya. ”Yang jelas, kami bakal menganalisis calon lawan kami, sebelum menentukan langkah selanjutnya,” papar pelatih berusia 55 tahun tersebut seperti dilansir situs resmi MLS. Terpisah, bagi El Vinotinto, sebutan Venezuela, hasil seri ini membuat mereka harus siap melawan Argentina yang diprediksi bakal menjadi kampiun Grup D. Arsitek Venezuela, Rafael Dudamel, mengaku begitu getir dengan hanya satu poin yang mereka terima kemarin. ”Sebab, aku begitu ingin untuk menang,” ujar Dudamel kepada Four Four Two. ”Hal yang sama juga terlihat di pemainku yang begitu marah ketika aku memasuki ruang ganti,” jelasnya. Dudamel melanjutkan, reaksi yang ditunjukkan pemainnya begitu wajar, dan malah membuatnya gembira. Sebab, dalam pandangannya, Venezuela sudah mengeluarkan komitmen serta karakter sebagai pemenang. ”Ini yang membuatku bangga kepada pemainku,” paparnya. (apu)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: