Eksperimen Pamungkas Del Bosque

Eksperimen Pamungkas Del Bosque

Eksperimen Pamungkas Del Bosque MADRID–Spanyol terus memompa konfidensi menuju Euro 2016 mendatang. Tak terkalahkan sejak tahun lalu anak asuh Vicente Del Bosque itu mencari racikan terbaik jelang turun di pesta sepak bola terakbar di Benua Biru tersebut. Iker Casillas dkk akan melakoni ujicoba terakhir dini hari nanti (8/6). Menjamu Georgia di Coliseum Alfonzo Perez, Spanyol jelas bukan lawan yang sepadan bagi tamunya. Spanyol yang berstatus juara bertahan Euro nangkring di posisi enam, Georgia posisi ke-123. Seperti diberitakan Marca kemarin (6/6) Del Bosque masih mengidamkan hattrick gelar raja Eropa. Spanyol demikian perkasa setelah berhasil menjuarai Euro 2008 dan 2012 silam. “Kami membidik turnamen dengan kemenangan pada laga pembuka. Tentu saja ada perbedaan antara kewajiban dengan obyektifitas soal target di laga perdana,” ucap pria yang mengantar Spanyol juara Euro 2012 dan Piala Dunia 2010 itu. Menghadapi Jvarosnebi, julukan Georgia, menjadi kesempatan pamungkas Del Bosque mengutak-atik pasukannya. Dari dua kali pertemuan, Spanyol selalu memenangi laga. Usai menghancurkan Korsel 6-1 (1/6) dan Bosnia-Herzegovina 3-1 (29/5) lalu dengan formasi yang berbeda-beda, Bleacher Report memprediksi Del Bosque akan kembali berekperimen. Kalau lawan Bosnia memakai satu penyerang dan Korsel tiga penyerang, maka dini hari nanti memakai dua penyerang. Terakhir memakai dua penyerang dalam skema permainan Spanyol terjadi saat bertemu Inggris 13 November lalu. Dengan memasang 4-1-3-2, La Furia Roja, julukan Spanyol, menggulung Inggris 2-0. Dua nama penyerang yang patut dijajal sebagai tukang gedor lini depan Spanyol adalah Aritz Aduriz dan Alvaro Morata. Di belakang Aduriz-Morata, pemain Celta Vigo Nolito bisa menjadi opsi penyerang lubang. Kerja sama ketiga pemain, Aduriz-Morata-Nolito, tersaji selama 30 menit terakhir laga Spanyol lawan Korsel lalu. Gol Morata di menit ke-89 yang kemudian menggenapi kemenangan 6-1 atas Korsel itu adalah buah kerja barengnya dengan Aduriz dan Nolito. “Kami berada dalam kondisi optimal. Mengenai siapapun yang akan saya pasang di lapangan semua masih bisa terjadi,” kata Del Bosque kepada AS kemarin. Mantan pelatih Real Madrid itu melihat ada banyak opsi mengenai lini depan dan lini tengah. Meski kritik deras meluncur kepadanya karena meninggalkan Saul Niguez, Juan Mata, Paco Alcacer, Diego Costa, dan Fernando Torres. Dan lebih memilih Lucas Vazquez, Koke, Bruno Soriano, dan Mikel San Jose. “Kami punya ide dan pandangan sendiri mengenai bagaimana kami akan bermain. Pada dasarnya semua pemain memiliki potensi yang besar,” tutur mantan pelatih Real Madrid itu. Seandainya benar-benar memainkan dua penyerang ada beberapa formasi yang bisa dijajal oleh Spanyol. Misal 4-3-1-2 dan 4-1-3-2. Di posisi sayap bisa dipasang Nolito di kiri atau Pedro di kanan. Lalu Iniesta di tengah keduanya. Utak-atik strategi ala Del Bosque ini adalah merespon kegagalan di Piala unia 2014 lalu. Mantan gelandang bertahan Real Madrid itu dianggap minim opsi ketika strategi false nine ala Spanyol buntu. Dengan strategi 4-1-3-2, Del Bosque akan memasang strategi diamond buat penyerangan. “Kami tak pernah berpikir seandainya kami tidak tak terkalahkan oleh tim lain. Yang kami lakukan adalah mencoba menang dari lawan kami,” kata Del Bosque lagi. Sementara itu, Nolito yang dalam dua laga ujicoba terakhir mencetak empat gol berjuang akan membayar kepercayaan Del Bosque kepadanya. Kalaupun bukan dengan gol uang dicetak, setidaknya pemain 29 tahun itu memberika kemampuan terbaiknya. “Saya tahu jika persaingan di tim Spanyol sangatlah ketat. Namun setelah mimpi demikian lamanya untuk bisa bergabung dengan timnas, saya tak akan membuang kesempatan ini,” tutur pemain 29 tahun itu. (dra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: