Roy Hodgson Jangan Mainkan Front Three Lagi
LONDON – Roy Hodgson harus memilih. Siapa di antara Harry Kane, Jamie Vardy, Wayne Rooney, Marcus Rashford, dan Daniel Sturridge yang layak menjadi pilihan utamanya di Euro 2016? Di atas kertas, tiga nama pertama layak jadi pilihan utama Hodgson. Asalkan, Hodgson tidak bereksperimen dengan front three alias tisula dengan ketiga pemain itu. Pelajaran dari tiga laga uji coba terakhirnya sudah bisa jadi pegangan Hodgson. Tiap kali The Three Lions – julukan timnas Inggris – memainkan formasi trisula lini depannya, maka produktivitas lini depan tidak akan garang. Tahun ini, dari tiga kali memainkan formasi tiga penyerang, hanya 1,33 gol per game diciptakan Inggris. Melawan Portugal misalnya. Kane dan Vardy dimainkan lebih melebar, dan ditengahnya ada Rooney. ''Harusnya, jika memilih Kane dan Vardy maka kedua pemain ini dimainkan sebagai center forward. Bukan malah melebar. Atau ada fungsi lain, Mr Hodgson?'' kritik mantan penyerang timnas Inggris, Alan Shearer, dikutip dari The Guardian. Selama bermain di klubnya masing-masing, baik Kane ataupun Vardy memang tidak bermain menyayap. Makanya, begitu dimainkan menyayap kontribusi kedua penyerang yang mendominasi di papan atas top skor Premier League 2015-2016 itu. Yang paling kelihatan jebloknya adalah performa Vardy. Whoscored mencatat, bomber Leicester City itu seringkali kesulitan jika bermain front three. Buktinya, Vardy selalu tidak mampu membuat banyak tembakan ke gawang. Bahkan ketika melawan Portugal (5/6) Vardy tidak berhasil melakukan satu pun shots! Hodgson sendiri menyebut formasi tiga penyerangnya ini fleksibel. Bukan flat tiga pemain depan, namun satu di antara pemain itu ada yang sedikit bermain lebih ke belakang. Dan, ruang di belakang dua striker itulah yang akan menjadi milik Rooney. Sekilas, dari formasi ini Inggris bermain 4-3-1-2. ''Fungsi Kane dan Vardy lebih pada mengamankan area melebar itu,'' ungkap Hodgson. ''Tetapi, tenang saja ketiganya pasti akan meledak pada saat yang tepat,'' klaim pelatih dengan persentase menangnya di angka 61,54 persen selama empat tahun terakhir membesut Inggris itu. Dari tujuh kali uji coba, 11 gol sudah dilesakkan Inggris sebelum bertolak menuju ke Euro 2016. Dari total 11 gol itu, 72,7 persen di antaranya dikoleksi empat pemain depannya. Dari delapan gol, Vardy menjadi top skor dengan tiga gol. Sementara Rooney dan Kane sama-sama mengumpulkan dua gol. Satu lainnya dicetak Rashford. Ditanya terkait pilihan utamanya, pelatih berusia 68 tahun tersebut mengaku belum bisa membeberkannya. ''Yang saya butuhkan semua pemain depan kami bermain sama bagusnya,'' sebut pelatih yang pernah mengantarkan Fulham sebagai finalis Europa League 2010 itu. Sadar butuh peran lebih bukan hanya sebagai goal getter, Kane pun beberapa hari terakhir ini diminta untuk intensif berlatih set pieces. Hodgson sudah memplot penyerang Tottenham Hotspur itu sebagai eksekutor bola-bola mati timnas Inggris. ''Pelatih menginginkan saya mengambil peran itu,'' ungkap Kane, dikutip dari Daily Star. ''Kami sudah berlatih untuk itu (set pieces) dalam beberapa kali sesi latihan dan sejauh ini dia (Hodgson) puas dengan hasil set pieces saya. Kami akan mencoba sesuatu yang baru pada Euro nanti, tunggu saja,'' beber pemain yang sudah mencetak lima gol dari 12 caps-nya untuk timnas Inggris sejak tahun lalu itu. Daily Mail memberikan saran kepada Hodgson terkait dengan pilihan formasinya andai ingin memainkan Rooney, Kane dan Vardy sekaligus. Di satu sisi peran Rooney sebagai top skor di timnas Inggris dengan 52 golnya tidak boleh dipandang sebelah mata. Di sisi lain, ledakan striker Manchester United itu tidak sehebat Kane dan Vardy musim ini. Bukan 4-3-3, atau 4-3-1-2. Formasi 4-1-2-1-2 dianggap sebagai solusi terbaik Hodgson andai ingin memainkan front three. Dengan formasi itu, Vardy dan Kane tetap berduet di lini depan. Lalu, di belakangnya ada Dele Alli. Di manakah Rooney bermain? Rooney bakal datang dari serangan di lini kedua bersama Jack Wilshere. Apapun posisinya, Rooney tidak mempersoalkannya. Karena, di United pun Rooney tidak lagi bermain di posisi nomor sembilan. Posisi itu sudah jadi milik Rashford. Tiga bulan terakhir di Premier League, Rooney lebih sering bermain sebagai attacking midfielder. ''Saya tegaskan, Euro ini akan jadi Euro terbaik saya,'' klaim Rooney, dikutip dari Goal. Kemarin WIB (6/6) atau empat hari berselang sebelum kick off Euro 2016, skuad Inggris telah tiba di base camp-nya di Chantily, bagian utara Prancis. Dalam foto-foto yang diunggah di Daily Mail, sebelum berangkat ke Auberge du Jeu de Paume – nama base camp Inggris di Chantily, terlebih dahulu Rooney dkk mendapatkan penyambutan dari Walikota Chantily. (ren)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: