Menanti Buah Restorasi Del Bosque
SELAMA beberapa tahun terakhir, Spanyol identik dengan Fernando Torres. Bersama penyerang AC Milan yang kini dipinjam Atletico Madrid itu, La Furia Roja—sebutan Spanyol—selalu hoki. Setidaknya dengan gol-golnya pada final Piala Dunia 2010 dan Euro 2012 silam. Namun, jangan lagi berharap gol Torres jika Spanyol melangkah ke final di Stade de France, Saint Denis, 10 Juli mendatang. Penyerang berjuluk El Nino itu sudah menjadi korban restorasi Vicente del Bosque. Jangankan tampil, dibawa ke Prancis pun tidak. Sebenarnya bukan hanya Torres yang tergusur. Juan Mata dan Diego Costa juga ikut menjadi korban dari perombakan yang dilakukan sang entrenador. Kepada AS, Del Bosque menyebut langkahnya sebagai bagian peremajaan skuad Spanyol. ''Bahkan, jika Anda perhatikan sekali lagi, dari 11 atau mungkin 12 pemain yang kami panggil untuk Euro kali ini tidak bermain dalam Piala Dunia 2014 lalu. Ini langkah positif untuk merenovasi tim ini ke depannya,'' ucap pelatih yang akan meninggalkan Spanyol setelah Euro 2016 berakhir tersebut. ''Apa yang saya lakukan ini dengan memandang masa-masa ke depan. Tidak ada kata wajib juara bagi Spanyol, hanya saja apa salah kalau kami menginginkan juara Euro lagi dengan modal ini?'' lanjutnya. Dengan rerata anggota skuad berusia 27,7 tahun, Del Bosque memasukkan empat pemain dengan caps kurang dari lima kali. Salah satunya penjaga gawang Sevilla Sergio Rico yang masih nol caps. Sementara itu, Aritz Aduriz yang hanya mencatatkan tiga caps saja diprediksi jadi tumpuan lini depan Spanyol. Dari Aduriz pulalah harapan untuk mendapatkan bomber tajam setelah mendepak Torres digantungkan. Dari 23 anggota skuad Spanyol, sisa-sisa kejayaan Spanyol saat merebut trofi empat tahun lalu memang tinggal sedikit. Misalnya Iker Casillas, Gerard Pique, Jordi Alba, Andres Iniesta, David Silva, Sergio Busquets dan Cesc Fabregas. Juga Sergio Ramos. Del Bosque sama sekali tidak merasa khawatir keputusannya ini akan membuyarkan asa Spanyol mencetak hattrick juara Euro. Sebaliknya, pelatih yang berusia 65 tahun tersebut yakin skuad gado-gadonya kali ini bakal meneruskan kejayaan di Paris nanti. Itu seperti yang dikatakan Del Bosque sebagaimana dilansir dari The Telegraph. ''Pemain senior ingin mengakhiri major tournament terakhirnya dengan indah. Di sisi lain pemain muda menginginkan ada tinta emas dalam langkah pertama karirnya di timnas,'' jelasnya. ''Sungguh ini akan jadi campuran motivasi yang bagus. Karena kami datang untuk mempertahankan gelar,'' harap pria yang juga mantan gelandang bertahan Real Madrid tersebut. Alvaro Morata menjadi satu di antara beberapa pemain Spanyol yang baru merasakan bagaimana atmosfer major tournament. Meski statusnya pendatang baru, dia langsung memikul tanggung jawab yang cukup besar. Yakni menjadi pengganti Torres di posisi nomor sembilan. Dikutip dari Football Espana, bomber yang sudah mencatat sembilan caps dan tiga gol untuk timnas Spanyol itu menganggap beban Spanyol lumayan berat. Bahkan untuk sekadar melangkahkan kaki dari Grup D tidak akan mudah. Apalagi bagi dirinya yang sudah merasa nyaman dengan gaya sepak bola Italia. ''Kenyataannya, gaya bermain yang ada di tim ini sekarang benar-benar berbeda dengan yang biasa saya mainkan. Sekarang aliran bola lebih banyak, dan peluang-peluang gol pun juga begitu,'' curhat Morata. ''Tapi tidak apa-apa. (Situasi itu) bagus untuk tim ini supaya terus berkembang,'' tegasnya. (ren/na)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: