95 Persen Korban Lemparan Batu

95 Persen Korban Lemparan Batu

95 Persen Korban Lemparan Batu GRESIK – Tragedi di Stadion Tri Dharma Gresik Minggu (22/5) begitu perih bagi para korban. Tak ingin menambah luka, manajemen Persegres Gresik bergerak cepat untuk memberikan bantuan. Polres Gresik juga tanggap dengan segera olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengamankan barang bukti. Para korban saat bentrokan suporter Persegres dengan pendukung PS TNI tidak perlu khawatir tentang biaya pengobatan. Sebab, semua pengeluaran akan ditanggung manajemen klub berjuluk Laskar Joko Samudro itu. Mereka siap mengucurkan dana mencapai Rp 30 juta. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 52 orang yang menjadi korban luka berat dan ringan. Sebanyak 29 korban dirawat di RS Petrokimia Gresik dan 26 orang di RSUD Ibnu Sina Gresik. ”Itu bentuk kepedulian kami kepada mereka yang terus mendukung kami,” kata Khairul Anam, ketua penpel Persegres kepada Jawa Pos. Saat ini, tinggal satu korban bernama Masliyanto yang masih dirawat di rumah sakit Ibnu Sina, Gresik. Sedangkan korban lainnya sudah diperbolehkan pulang. Para korban yang dilarikan ke rumah sakit, mayoritas mengalami luka akibat lemparan batu dari para suporter PS TNI. ”Ada juga yang kena tendang dan tamparan, tapi yang dilarikan ke rumah sakit 95 persen karena luka kena lemparan batu dan botol. Yang kami sedihkan ada juga korban anak-anak dan satu orang ibu-ibu,” lanjut Anam. Dia menambahkan, mereka sangat menyayangkan kejadian itu. Dan, kedua pihak sama-sama merugi. ”Sungguh tak terduga. Sebelumnya kan kedua suporter tidak pernah bertemu dan baru kemarin (Minggu, red) bertemu. Takutnya ini nanti akan berpengaruh luas,” ujar pria Di sisi lain, polisi juga bergerak cepat. Siang kemarin sekitar pukul 11.00, anggota Polres Gresik yang terdiri dari satuan Interkam dan Sabhara mendatangi stadion milik Petrokimia tersebut di bawah komando Kabag Ops Polres Gresik Kompol Nurhalim. Mereka mengumpulkan barang bukti berupa puluhan sandal, spanduk Ultrasmania –sebutan fans Persegres– yang sobek, pipa terdapat bercak darah, dan pecahan batu. Mereka mengumpulkan pecahan batu mencapai separo karung plastik ukuran 5 kilogram. Olah TKP yang dilakukan tim identifikasi Satreskrim Polres Gresik dari sektor 5 sisi selatan stadion yang ditengarai awal terjadinya kericuhan antarsuporter tersebut. Kemudian, menuju sektor 4 dan 3. Dalam olah TKP, itu semua benda yang berpotensi menjadi barang bukti diamankan. Barang bukti terbanyak adalah pecahan batu sebesar kepalan tangan orang dewasa yang ditemukan di perlintasan atletik. Semula aparat sempat tidak memperbolehkan wartawan mengambil olah TKP tersebut. Sebab, pengumpulan barang bukti itu hanya untuk keperluan internal kepolisian. Namun, karena jumlah wartawan semakin banyak. Aparat pun tidak melarang mengambil gambar proses olah TKP dengan 25 adegan alias titik selama 60 menit tersebut. Sumber menceritakan pengambilan barang bukti, sebagai bekal aparat untuk laporan maupun antisipasi ada pihak korban yang melapor. Kasatreskrim Polres Gresik AKP Heru Dwi Purnomo mengatakan pihaknya belum menerima adanya laporan terkait tragedi di Stadion Petrokimia Gresik pada Minggu (22/5) itu. ”Belum ada yang lapor dari suporter Persegres. Ini hanya mengumpulkan bukti-bukti saja,”kata AKP Heru disela olah TKP kemarin. (rah/yad/ham)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: