PTDI Eskpor Pesawat ke Thailan dan Nepal

PTDI Eskpor Pesawat ke Thailan dan Nepal

BANDUNG – Langit Bandung begitu cerah pagi itu. Satu unit pesawat terbang CN235-220 Military Transport take off dengan mulus. Pesawat produk RI itu bertolak ke Nepal. Pesawat ini merupakan pesanan Nepal Army. Ferry flight dari Hanggar Fixed Wing PTDI Jalan Pajajaran Bandung, ke Kathmandu, Nepal tiba 2 November 2019. Yang menarik, dalam sepekan ini PTDI juga melakukan delivery, satu unit pesawat terbang NC212i untuk Ministry of Agriculture and Cooperatives (MOAC) Thailand dan telah sampai ke Nakhon Sawan Air Base, Muang, Nakhon Sawan, Thailand, pada 24 Oktober 2019 lalu. Capt. Esther Gayatri Saleh sebagai Test Pilot In Command dan Flight Instructor (acting as Chief of The Mission), dan Capt. Ervan Gustanto sebagai Copilot membawa pesawat CN235-220 tersebut dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung menuju Medan. Kemudian dilanjutkan menuju Yangon, Myanmar, lalu dilanjutkan kembali ke Dhaka, Bangladesh dan terbang kembali menuju Kathmandu, Nepal sebagai destinasi terakhir. Adapun pesawat tersebut akan dilakukan Flight Training lanjutan dan Final Acceptance Flight oleh Nepalese Army. ”Sebenarnya penandatanganan kontrak pengadaan satu unit pesawat terbang CN235-220 Military Transport tersebut telah dilaksanakan 16 Juni 2017 dengan nomor kontrak MGO/Fixed Wing/073/74/65 antara PTDI dengan Angkatan Darat Nepal,” terang Plt. Sekretaris Perusahaan, Irlan Budiman, kemarin (30/10). Dijelaskannya, program ekspor pesawat CN235-220 Military Transport untuk Nepalese Army pembiayaan sebagian modal kerjanya didanai oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank dengan skema National Interest Account (NIA). Penggunaan skema NIA dari LPEI atau Indonesia Eximbank ini merupakan penugasan khusus dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia untuk penyediaan pembiayaan ekspor pesawat udara, dimana LPEI atau Indonesia Eximbank juga turut mendukung PTDI dalam melakukan penetrasi pasar di kawasan Afrika dan Asia Selatan. ”Pesawat CN235-220, merupakan pesawat multirole dengan daya angkut sebanyak 48 (empat puluh delapan) penumpang yang dapat digunakan untuk beberapa misi, mulai dari pengintaian, patroli maritim dan angkutan pasukan bersenjata,” jelasnya. Adapun beberapa kelebihan Pesawat CN235-220 Military Transport Nepalese Army yakni di antaranya Quick Change Configurations (Troop/Paratroop, VIP, Medical Evacuation, Passanger dan Cargo). Lalu Full Glass Cockpit, Wide Rear Ramp Door, Maximum Take-Off Weight (MTOW) 16.500 kg, Maximum Payload200 Kg. Short Take Off-Landing (STOL) 977 m. Endurance selama ± 11 jam. ”Multihop Capability Fuel Tank menjadi teknologi yang memungkinkan pesawat terbang tidak perlu mengisi ulang bahan bakar untuk melanjutkan penerbangan ke rute berikutnya,” ungkapnya. Hingga saat ini, PTDI telah berhasil memproduksi dan mengirimkan pesawat CN235 sebanyak 68 unit untuk dalam negeri maupun luar negeri, dari total sebanyak 285 unit populasi pesawat CN235 series di dunia. Nah, operator dalam negeri yang menggunakan pesawat CN235 series adalah TNI AU dan TNI AL. ”Sedangkan operator luar negerinya adalah negara Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Korea Selatan, Pakistan, Uni Emirat Arab, Senegal dan Nepal yang pesawatnya telah dikirimkan hari ini,” jelasnya. Sementara itu, Manager Komunikasi Perusahaan dan Promosi Adi Prastowo mengatakan, PTDI juga telah melepas pesawat terbang NC212i yang kemudian akan dioperasikan oleh Department of the Rain Making and Agricultural Aviation, Ministry of Agriculture and Cooperatives (MOAC), Thailand. ”Pesawatnya sudah sampai 24 Oktober lalu, dan mendarat mulus di Nakhon Sawan Air Base, Muang, Nakhon Sawan, Thailand,” jelasnya. Pesawat diterbangkan olej Capt. Esther Gayatri Saleh, Chief Test Pilot PTDI sebagai Pilot In Command Ferry and Acceptance Mission, dan Capt. Ervan Gustanto sebagai Chief the Mission Copilot menerbangkan pesawat NC212i dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung menuju Bandara Hang Nadim, Batam, kemudian diterbangkan kembali menuju Bandara Internasional Hat Yai, Thailand. Penandatanganan kontrak pengadaan dua unit pesawat terbang NC212i telah dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2017 antara PTDI dengan A.I.C.E. Enterprises (Thai) Co., Ltd. dengan end user adalah Department of the Rain Making and Agricultural Aviation, Ministry of Agriculture and Cooperatives (MOAC) Thailand. ”Sisa satu unit pesawat dari kontrak pengadaan dua unit pesawat terbang NC212i tersebut rencananya akan diserahterimakan pada akhir tahun ini,” terangnya. Untuk diketahui pesawat terbang NC212i ini dapat digunakan sebagai passenger transport, VIP, cargo, rain making, troop/paratroop transport dan medical evacuation yang dapat dipasang bergantian sesuai dengan kebutuhan operasional Ministry of Agriculture and Cooperative (MOAC) Thailand.Pesawat NC212i tersebut telah sepenuhnya dikerjakan oleh PTDI, artinya PTDI adalah satu-satunya industri pesawat terbang di dunia yang saat ini memproduksi pesawat NC212i. PTDI sampai saat ini telah berhasil melakukan pengiriman pesawat dan helikopter, baik dalam dan luar negeri, sebanyak 443 unit. PTDI telah berhasil memproduksi pesawat NC212 sebanyak 114 unit untuk dalam negeri maupun luar negeri, dari total sebanyak 585 unit populasi pesawat NC212 series di dunia. Adapun operator dalam negeri yang menggunakan pesawat NC212 series adalah TNI AU, TNI AD, TNI AL, Kepolisian, BPPT, dimana pesawat NC212 series tersebut digunakan untuk pesawat angkut sipil, militer dan Maritime Surveillance Aircraft (MSA). Sedangkan operator luar negerinya adalah negara Thailand untuk pesawat angkut militer dan modifikasi cuaca (rain making), Filipina dan Vietnam untuk pesawat angkut militer.(fin/ful)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: