"Saya Ingin Punya Masa Depan" - 19 Disabilitas Ikuti Pelatihan TIK
SEMANGAT : Didampingi ibunya, Ikhwan Saiful Bahri Aziz (35), warga Kecamatan Rawalo ini semangat mengikuti pelatihan TIK di SMK Telkom Purwokerto, Senin (27/6). (DIMAS PRABOWO/RADARMAS) PURWOKERTO - Dengan segala keterbatasan yang dimiliki, 19 penyandang disabilitas berupaya maksimal saat mengikuti pelatihan. Seperti Ikhwan Saeful Bariaziz (35), salah satu peserta pelatihan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di SMK Telkom, Senin (27/6). Satu kalimat yang terlontar dari mulutnya, cukup mengagetkan. "Saya ingin punya masa depan, agar tak tergantung sama orang lain," kata dia. Dia memiliki penyakit polio, namun semangatnya tak luntur oleh keterbatasan yang dialaminya. Ini kali pertama pelatihan yang diikuti. Meski saat memegang alat komputer, dia terlihat cukup kesulitan. Warga Rawalo yang kesehariannya berjualan pulsa ini terus berupaya mengikuti pelatihan yang diajarkan oleh guru di sekolah tersebut. Sang ibu, Turminah (54) memiliki harapan yang tak jauh beda. Dia ingin anaknya memiliki masa depan. "Tidak ketergantungan pada orang tua, sebab saya juga tidak muda terus," tuturnya. Sementara itu, Ketua Panitia Desti Nurcahyani mengatakan, pelatihan IT disabilitas dari SMK Telkom Purwokerto kali pertama dilakukan. https://radarbanyumas.co.id/20-penyandang-disabilitas-mendapat-pelatihan-ketrampilan-bidang-tik/ "Ini untuk membekali para penyandang disabilitas, bahwa mereka mampu berkreasi. Mereka memiliki bakat dan talenta. Ini untuk mengasah bakat mereka," katanya. SEMANGAT : Didampingi ibunya, Ikhwan Saiful Bahri Aziz (35), warga Kecamatan Rawalo ini semangat mengikuti pelatihan TIK di SMK Telkom Purwokerto, Senin (27/6). (DIMAS PRABOWO/RADARMAS) Dijelaskan, ada dua macam pelatihan yang diberikan, yaitu konten kreator dan digital marketing. "Konten kreator dengan aplikasi canva. Agar mereka mendesain. Lalu digital marketingnya agar mereka bisa memasarkan," tuturnya. Dikatakan, ada 19 peserta dari yang semula 20. Para peserta berasal dari dua sumber, yaitu dari komunitas disabilitas Purwokerto dan SLB. "Setelah ini, hasil dari produk mereka nantinya bisa dinilai, dan kemudian tiga terbaik akan dapat apresiasi. Selain itu, sudah ada pembicaraan dengan SLB untuk pembinaan lebih lanjut," tandasnya. (mhd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: