Ada Tanaman Mati, Ternyata Sebulan Tak Diurus, Taman TESDA Mengering

Ada Tanaman Mati, Ternyata Sebulan Tak Diurus, Taman TESDA Mengering

KERING: Nampak tumbuhan mati kering di Taman Edukasi Sumber Daya Air (TESDA), Senin (31/5). DIMAS PRABOWO/RADAR BANYUMAS PURWOKERTO - Beberapa tanaman, di Taman Edukasi Sumberdaya Air (TESDA) Sungai Kranji mengering. Bahkan berdasarkan pantauan langsung Radar Banyumas, ada tanaman yang hanya menyisakan batangnya saja. https://radarbanyumas.co.id/kurang-800-meter-pembangunan-jogging-track-tesda-hingga-ke-sawangan-tertunda/ Menanggapi hal tersebut Kabid Pembangunan Jalan dan Jembatan DPU Kabupaten Banyumas Widodo Sugiri mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti dengan melakukan pemeliharaan. Ia akui terakhir kali dilakukan pengecekan tanaman di TESDA sudah lama. "Terakhir dicek sebelum puasa. Nanti kita akan cek," katanya. Pengelolaan TESDA saat ini masih dalam kewenangan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banyumas. Rencananya, aset yang berada di TESDA akan diserahkan ke Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Banyumas. "Masih wewenang di DPU. Sudah kita rapatkan rencananya akan kita serahkan TESDA ke DLH," ujarnya. Lanjut, pihaknya akan meminta bantuan dari DLH perihal beberapa tanaman yang kering di TESDA. Terpisah, Kasi Pemeliharaan Pertamanan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas Supriyatno mengatakan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan DPU terkait pemeliharaan tanaman yang kering. Ia akui, sudah ada rencana untuk penyerahan pengelolaan TESDA ke DLH. "Kita akan koordinasi dengan DPU," ucapnya. Penyebab adanya tanaman yang mengering, ia jelaskan salah satunya disebabkan oleh mulai masuknya musim kemarau. Dimana sinar matahari terasa lebih menyengat. "Idealnya saat kemarau disiram setiap hari. Lebih baik disiram saat sore atau malam hari, karena penguapannya tidak terlalu besar," paparnya. Sementara itu salah satu pengunjung TESDA, Evy mengatakan, secara konsep TESDA sudah baik. Hanya saja ia menyarankan, agar pemeliharaan yang dilakukan lebih baik lagi. "Ada tanaman yang mati, mungkin karena kekeringan. Di beberapa tempat juga dijumpai sampah dan putung rokok, padahal tempatnya enak buat santai," pungkasnya. (aam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: