Warga Desa Berharap Wisata Alam Dibuka

Warga Desa Berharap Wisata Alam Dibuka

Pendamping Masyarakat Desa Hutan Mukhammad Toha Mesti Ada Perubahan di Perpanjangan PPKM BANYUMAS- Masyarakat desa hutan berharap pemerintah membolehkan wisata alam beroperasi di masa perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Mereka menilai pembatasan itu semestinya tak dilakukan dengan melarang lokasi wisata alam beroperasi. Pendamping Masyarakat Desa Hutan Mukhammad Toha menuturkan, 14 Obyek wisata dalam kawasan Hutan Rintisan sudah mematuhi kebijakan pemerintah untuk tak beroperasi di PPKM tanggal 11 Januari sampai 25 Januari kemarin. https://radarbanyumas.co.id/pengelola-wisata-keluhkan-dampak-ppkm/ "Kami sabar menunggu tanggal 25 Januari. Kami menolak semua pengunjung yang datang," kata dia, kemarin. Ketaatan terhadap kebijakan Pemkab Banyumas tersebut dilakukan meski masyarakat desa hutan pengelola wisata alam kehilangan mata pencaharian. Salah satunya adalah Baron Forest Adventure Sokawera Cilongok Banyumas. Toha menuturkan, obyek wisata yang sedang nge-hits di Banyumas ini harus tutup karena mengikuti aturan pemerintah. Sampai dengan saat ini pengelola BFA masih menolak pengunjung. Demikian pula terjadi di Hutan Pinus Limpakuwus dan tempat wisata lain yang berada di kawasan hutan di Banyumas. "Eh saat akan buka lagi, justru ada perpanjangan PPKM," kata dia. Dengan tetap menghormati kebijakan pemerintah, Toha berharap tempat wisata alam tak ditutup total. Semestinya ada perlakuan yang sama dengan tempat usaha lainnya. "Yakni adanya pembatasan jumlah pengunjung dan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Kalau tutup penuh, masyarakat desa hutan pengelola wisata alam benar-benar terpuruk," kata dia. Toha mengatakan, rata-rata lahan yang dikelola untuk pariwisata alam itu luasnya minimalnya 10 ha bahkan lebih. Dengan luas seperti itu tentu sangat memungkinkan menjaga jarak antar pengunjung. Dia menegaskan, semestinya ada perubahan kebijakan oleh Pemkab Banyumas terkait tempat wisata alam di masa perpanjangan PPKM ini. "Jangan tutup total, boleh buka asal protokol kesehatan benar benar ketat diberlakukan," tandasnya. (dis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: