Demo Penolakan UU Cipta Kerja Di Banyumas Terus Terjadi, Aliansi Gelar di Tujuh Titik Berbeda
Tujuh titik aksi massa dilakukan di depan Unsoed, Unwiku, IAIN, pertigaan Jalan dr Angka, perempatan Karangklesem, dan segitiga Pasar Cermai. PURWOKERTO - Gelombang aksi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja (Omnibuslaw) terus terjadi. Di Banyumas, aksi masa yang dilakukan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Serikat Masyarakat Bergerak Banyumas (Semarak) melakukan aksi di tujuh titik, Senin (12/10). Tujuh titik aksi massa dilakukan di depan Unsoed, Unwiku, IAIN, pertigaan Jalan dr Angka, perempatan Karangklesem, dan segitiga Pasar Cermai. https://radarbanyumas.co.id/massa-aksi-uu-cipta-kerja-di-dprd-banyumas-membubarkan-diri-setelah-kantongi-kesepakatan-via-teleconfrence/ Dari pantauan radarbanyumas.co.id di beberapa titik, aksi nampak damai. Dalam aksinya, mahasiswa menyerukan penolakan terhadap UU Cipta Kerja lantaran hanya memihak pada investor. Namun tidak memihak pada buruh san pekerja. Salah satu koordinator lapangan aksi di depan Unsoed, Afdhal Yuriz Fadhillah mengatakan, aksi dilakukan di tujuh titik dengan maksud memecah fokus dari aparat keamanan. https://radarbanyumas.co.id/ribuan-mahasiswa-lakukan-aksi-menolak-uu-cipta-kerja-di-depan-gedung-dprd-banyumas/ "Untuk memecah konsentrasi aparat untuk dalam mengawasi aksi kita. Dan untuk edukasi masyarakat agar semua tahu apa yang kamis sampaikan dan peka terhadap masalah ini," tuturnya. Rencananya Kamis mendatang akan melakukan aksi di satu titik. "Kita mengganti objek selain di DPRD yang akan diserang. Karena secara legitimasi DPRD Banyumas sudah memenuhi aspirasi kami untuk menyampaikan ke DPR-RI," ucapnya. Ia melanjutkan, wacana selanjutnya, Semarak akan melakukan aksi ke DPR RI untuk bergabung melakukan aksi dengan organisasi lain. "Tidak semuanya ikut, nanti beberapa yang mewakili Semarak," pungkasnya. (ali)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: