Koalisi Indonesia Tanah Airku Tolak Kelompok Intoleran Radikal
PURWOKERTO - Berbagai elemen masyarakat yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Tanah Airku (KITA) melakukan deklarasi di Alun-alun Purwokerto, Minggu (13/9). Berbagai elemen masyarakat yang hadir diantaranya dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Pemuda Ansor, Banser, Pemuda Katolik, Pemuda Konghucu mulai datang ke alun-alun sekitar pukul 10.00 WIB. Dari pantauan, ratusan massa mengawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, setelah itu secara bergantian menyampaikan orasi dan dukungan terhadap kesatuan negara republik indonesia ( NKRI). https://radarbanyumas.co.id/doktrin-radikalisme-masif-di-tubuh-asn-gerak-asn-dipantau-lembaga-negara-kemen-pan-rb-luncurkam-aplikasi-asn-no-radikal/ Kordinator Lapangan (Korlap), Mutamir mengungkapkan, melihat situasi dan kondisi Indonesia yang masih diwarnai oleh aksi aksi intoleransi dan radikalisme di sejumlah wilayah, maka hal itu tidak bisa dibiarkan terus berkembang. Selain itu, melihat adanya kelompok masyarakat yang terus mengganggu jalannya roda pemerintahan bangsa ini, maka semua itu tak bisa dibiarkan. "Mereka memprovokasi massa dengan menuduh pemerintahan ini dzolim, diibaratkan perahu yang akan tenggelam. Kelompok mereka bahkan sudah berniat hendak memakzulkan pemerintahan yang sah. Jika dibiarkan gerakan mereka bisa merobek-robek keutuhan NKRI yang kita cintai ini," ungkapnya. Atas dasar itulah, maka sebagai bagian dari elemen bangsa, yang terdiri dari sejumlah komponen masyarakat di Banyumas mendeklarasikan berdirinya KITA. Selain diisi orasi secara bergantian, dalam kesempatan tersebut, Nahdiyin salah satu peserta deklarasi juga membacakan puisi karya Gus Mus yang berjudul Agama Kehilangan Tuhan. Sementara itu, Taufik, saat menyampaikan orasinya mengungkapkan, jika di Banyumas berkembang kelompok intoleran maka tidak boleh dibiarkan. Selain itu jika di Banyumas ada kelompok yang akan mendeklarasikan "KAMI" yang dinilai berkedok untuk menyelamatkan bangsa juga harus ditolak. " Mereka menggunakan kedok agama, untuk merong-rong pemerintah, maka jika di Banyumas muncul kelompok tersebut KITA harus membubarkan," ungkapnya yang disahut dengan suara gemuruh. Meski sempat diwarnai gerimis dan hujan, namun Deklarasi tetap berlanjut, dibawah suasana gerimis, Taufik membacakan pernyataan sikap KITA seperti menolak munculnya kelompok apapun dengan nama apapun yang bertujuan memecah belah bangsa, menolak dan siap melawan segala upaya dan gerakan intoleransi, radikalisme serta anarkisme oleh siapapun baik di Banyumas maupun di luar Banyumas. Merekapun mengajak aparat baik TNI maupun Polri untuk menangkal secara dini upaya munculnya kelompok benalu persatuan yang akan melawan pemerintahan yang sah. Usai membacakan deklarasi yang dikawal ketat pihak Polresta Banyumas, massa kemudian membubarkan diri. (ali)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: