Ketua DPRD: Sabar Dulu, Kami Juga Memikirkan PKL di Alun-Alun Purwokerto
Ketua DPRD Banyumas, Budhi Setiawan PURWOKERTO - Belum dibukanya Alun-Alun Kota Purwokerto, yang kemudian berdampak kepada mata pencaharian para PKL Paguyuban Sehati Alun-Alun Kota Purwokerto mendapat tanggapan dari Ketua DPRD Banyumas, Budhi Setiawan. Dia mengungkapkan, pada dasarnya tidak ingin masyarakat kehilangan mata pencahariannya. "Pada dasarnya sebenarnya kita tidak ingin masyarakat kehilangan mata pencaharian, tetapi kita juga disatu sisi, kita dihadapkan pada dua sisi yang tidak nyaman, melakukan ini resikonya begini, tidak melakukan resikonya begini. Nah ini yang selalu kita timbang, kira-kira dari ini yang paling baik mana," katanya kepada Radarbanyumas.co.id. https://radarbanyumas.co.id/soal-pasar-minggon-dan-pkl-alun-alun-dinperindag-banyumas-kami-sudah-buat-usulan-ke-bupati-belum-diperbolehkan/ https://radarbanyumas.co.id/213-pkl-di-paguyuban-sehati-alun-alun-purwokerto-bingung-paguyuban-pkl-di-alun-alun-belum-diberikan-solusi/ Selanjutnya, Ia menambahkan, dan resiko yang terjadi apabila Alun-Alun dibuka dan kemudian adanya PKL yang berjualan harus ditelaah dengan seksama "Yah memang saya pernah diskusi juga, pedagang alun-alun selalu menuntut untuk dibuka, sekarang dengan dibuka apakah pedagang itu nanti jadi untung. Dan resiko yang terjadi akibat dari itu, ini yang juga kita harus telaah dengan seksama," tambahnya. Dengan banyaknya pertimbangan, agar angka penularan covid di Banyumas dapat tertekan dan terkendali. "Sekarang dengan melihat hal-hal seperti itu, kami juga berusaha untuk menekan agar angka ini bisa aman untuk kita. Kami mohon untuk bersabar dulu para pedagang, kami memikirkan mereka, kami juga kepingin pedagang itu berdagang dan tetap sehat," jelasnya. Dimana menurutnya, untuk pedagang tersebut akan dicarikan resiko yang paling kecil, kemudian bagi mereka yang belum mendapatkan bantuan akan pihaknya data. "Kalau dibuka, kitapun akan carikan resiko yang paling kecil, dan mereka-mereka yang belum dapat santunan nanti akan kita data dan akan kami perjuangkan untuk dapat bantuan lebih khusus untuk warga Banyumas. Karena Kita tidak tahu yang dagang disana semuanya warga Banyumas kita belum tahu belum ada data, yang jelas sekitar 200 sampai 300 pedagang," pungkasnya. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: