370 Napi Asimilasi Dikaryakan di Rumah Suling Sereh
PURWOKERTO - Sebanyak 370 narapidana asimilasi mrngikuti program kemadirian. Program ini digerakkan Balai Pemasyarakatan ( Bapas) Purwokerto Bekerjasama dengan PT Dewara Nusa Jaya. Para napi yang sudah memperoleh hak asimilasi dan integrasi bisa mengikuti program tersebut. Kepala Bapas Purwokerto Edy Suwarno mengungkapkan di wilayah karesidenan Banyumas terdapat 1005 orang yang menjadi binaan atau klien. "Kalo di Banyumas ada 370 orang klien, mereka sebagian kita karyakan untuk terlibat dalam produksi rumah suling sereh wangi," ujarnya. https://radarbanyumas.co.id/360-narapidana-diusulkan-dapat-remisi-di-hari-kemerdekaan-nanti/ Ia mengatakan, yang membedakan antara Lapas dan Bapas yakni, Lapas melakukan pembinaan di dalam, sedangkan Bapas melakukan bimbingan dan pembinaan di luar tahanan. "Bimbingan dilakukan setelah lapas beri hak integrasi, misal cuti jelang bebas, bebas bersyarat, dan ada ketentuan ketentuan yang harus dipenuhi," terangnya. Bapas membina, setelah dapat hak integrasi setelah separo masa pidana, minimal 2/3 masa pidana. Selanjutnya jadi klien Bapas. Dirut PT Dewara, mengatakan, lahan milik Lapas di Kedungrandu yang dikelola seluas 3,6 hektar. Lahan tersebut sudah ditanami sereh wangi. Tahun pertama bisa panen 3 kali. Untuk Per 1 hektar bisa menghasilkan 10 ton daun basah. Di tahun kedua meningkat 15 ton sampai 20 ton per panen, dan bisa panen hingga 4 kali. Penyulingan sereh di Desa Kedungrandu Patikraja merupakan penyulingan skala kecil, dengan kapasitas 500 kg untuk satu kali masak. "Minyak yang dihasilkan kami kirim ke Jakarta untuk kebutuhan manufaktur. Minyak tersebut untuk bahan dasar untuk pembuatan berbagai bahan baku, seperti minyak aroma terapi, karbol, dan kosmetik," terangnya. Bahkan minyak tersebut juga dikirim ke Kemenhukham yang selanjutnya untuk diproduksi oleh warga binaan yang ada di Lapas. "Kami berharap program kerjasama ini bisa berdampak positif , khususnya bagi warga binaan Bapas, sehingga kedepannya mereka bisa lebih produktif," pungkasnya. (ali)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: