Pertama Di Kota Purwokerto, Rencana Pembangunan Makam di Kelurahan Bobosan Dikonsep Modern
DED Makam di Bobosan. Repro Erwin/Radar Banyumas PURWOKERTO- Sempat direncanakan untuk pembangunan fisiknya tahun ini dengan anggaran sebesar Rp 600 juta, tetapi karena refocusing anggaran penanganan covid 19, pembangunan fisik makam umum baru di Kelurahan Bobosan menjadi tertunda. Akan tetapi untuk mengusulkan kembali rencana pembangunan makan baru tersebut di tahun 2021, rencana konsep makam baru di Kelurahan Bobosan itu didesain lebih tertata dengan fasilitas yang lebih lengkap dari makam-makam yang sudah ada sebelumnya. "DEDnya sudah selesai, sebenarnya tahun ini dianggarkan untuk fisiknya 600 juta tetapi karena refocusing anggaran jadi ketunda, tetapi akan kita usulkan lagi 2021 untuk mulai pengerjaan fisik karena makam di kelurahan bobosan itu sudah penuh," kata Sudarsono, Kepala Bidang Pengembangan Permukiman (Dinperkim) Banyumas, Senin (3/8). Dimana dalam perencanaan pembangunan makam baru di Kelurahan Bobosan itu, Ia melanjutkan, dengan luas lahan 5.805,64 meter persegi yang merupakan milik Pemda, kapasitas untuk makam direncanakan total 1316. "Tanahnya milik pemda, dan pengelolaanya nanti mungkin dari Pemda menyerahkan langsung ke Kelurahan," lanjutnya. Merupakan pembangunan makan baru pertama di Kota Purwokerto, Ia menambahkan, Kelurahan-Kelurahan lain dapat diusulkan juga, bila telah punya tanah untuk makam. "Kebetulan ini yang pertama untuk pembangunan makan baru, mungkin kelurahan-kelurahan lain juga jika sudah punya tanah untuk makam mungkin kita akan usulkan juga," tambahnya. Dengan konsep makam yang direncanakan tidak akan pakai nisan bangunan. "Dan nanti makamnya itu tidak pakai nisan bangunan, hanya gundukan tanah dengan tinggi sekitar 20 Cm, terus ukurannya 2 meter kali 80 Cm digunduk pake rumput Jepang, jadi nanti tidak boleh dibanguni tembok, dan jaraknya juga nanti kita atur," bebernya. Disanapun nantinya akan diterapkan sistem blok. "Dan ini kita akan mulai terapkan di Bobosan, fisiknyapun nanti kita bikin blok-blok seprti A, B, C, dan D," ujarnya. Dimana untuk makam-makam yang belum terisi akan digunduk pakai pasir, dan jika sudah terisi akan digunduk dengan rumput Jepang. "Dan kita bikin gundukan-gundukan ini dulu, cuma pakai pasir dulu, nanti misalnya kalau ada orang meninggal diarahkan kesini jadi misalkan makamnya sudah terisi gundukannya itu sudah beda diberi rumput," ungkapnya. Rumput itupun direncanakan menjadi pembeda, dimana lokasi serta titik-titik makamnya sudah diatur kemiringan dan jaraknya. "Itu untuk tanda biar lebih tertata rapi dan posisinya juga agar tidak miring-miring jadi kita sudah atur kemiringannya, batas dan jaraknya," pungkasnya. https://radarbanyumas.co.id/pemakaman-khusus-dikelola-oleh-pemda-akan-dibangun-di-desa-wlahar-wetan/ https://radarbanyumas.co.id/kluster-keuskupan-purwokerto-tiga-pastor-dan-2-karyawan-positif-covid-pemkab-banyumas-tunggu-hasil-swab-32-orang-kontak-erat/ Adapun untuk anggaran rencana pembangunan makam baru tersebut, menurutnya saat ini masih dalam tahap perencanaan oleh pihak konsultan. "Untuk total anggarannya ini sementara dalam tahap perencanaan oleh pihak konsultan, kira-kira sekitar Rp 1 sampai 2 M, karena di situ ada rumah keranda dan parkiran juga akan dibuat luas, tembok keliling dan fasilitasnya lebih lengkap dibanding makam-makam yang sudah ada sebelumnya, konsepnya juga lebih ditata ditambah nanti kita akan bikin semacam kolam jadi kesannya makam itu tidak menyeramkan," tutupnya. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: