Persoalan Buang Air Besar Sembarangan Warga Belum Tuntas, Capaian Baru 87,89 Persen, Dinperkim Target Capai 10
Kuat Sudarso, Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan Dinas Perumahan Permukiman (Dinperkim) Kabupaten Banyumas. PURWOKERTO- Terus berupaya tuntaskan persoalan buang air besar sembarangan warga di wilayah Kabupaten Banyumas. Saat ini capaian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) diseluruh wilayah Kabupaten Banyumas tercapai 87,89 persen dan untuk air minumnya capai 73,16 persen. "Jadi untuk capaiannya untuk wilayah diseluruh Kabupaten Banyumas itu 87,89 persen untuk sanitasi dan 73,16 persen untuk capaian air minumnya," kata Kuat Sudarso, Kepala Bidang Penyehatan Lingkungan Dinas Perumahan Permukiman (Dinperkim) Kabupaten Banyumas, Senin (3/8). Selanjutnya, Kuat juga menjelaskan, adapun target capaian 100 persen diharapkan dapat terpenuhi 2025, dimana hal itu disesuaikan dengan ketersediaan anggaran. "Kalau untuk 100 persen itu di Nasional target tahun 2030, dan tentunya Daerahpun harus mengikuti, syukur bisa lebih cepat dari Nasional, dan kita harap capaiannya ini bisa capai 100 persen kita target 2025 tetapi itu menyesuaikan ketersedian anggaran yang ada," jelasnya. Dimana untuk program kegiatan sanitasi saat ini berjalan, Ia melanjutkan, dilaksanakan di 55 titik Kelurahan atau Desa di Kabupaten Banyumas melalui DAK sebesar 18 M. "Untuk sanitasi tahun ini, melalui DAK sebesar 18 M lebih itu untuk 55 lokasi Desa dan Kelurahan di Kabupaten Banyumas, dan DAK air minum 6,3 M untuk 20 lokasi, sedangkan kalau yang dari APBD itu tertunda karena refocusing anggaran penanganan covid 19," imbuhnya. Menurutnyapun, untuk DAK tersebut merupakan alokasi anggaran dari DAK yang ketiga sejak 2018. "Tiap tahun kita ada DAK, dan ini sudah yang ketiga untuk DAKnya, jadi mulai tahun 2018, dan nanti juga 2021 insyaAllah kita usulkan lagi, sementara untuk DAK tahun ini kegiatannya masih jalan dan nanti selesai akhir tahun, sekitar November untuk target pelaksanaannya tahun ini, dan itu belum termasuk dihitung capaiannya, nanti di 2021 baru dihitung," pungkasnya. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: