Lomba Dalang Cilik dan Lomba Karawitan Masih Menunggu Izin Untuk Pelaksanaan Secara Luring

Lomba Dalang Cilik dan Lomba Karawitan Masih Menunggu Izin Untuk Pelaksanaan Secara Luring

Arif Rahman, Kasi Sejarah, Purbakala, dan Permuseuman Dinporabudpar Banyumas PURWOKERTO- Dapatkan anggaran melalui DAK sebesar Rp 600 juta untuk kegiatan non fisik. Pelaksanaan kegiatan dari anggaran itu berupa lomba mewarnai tema musium, lomba melukis, lomba geguritan dan pameran direncanakan kemungkinan besar akan dilaksanakan secara daring. Sementara lomba dalang cilik, dan lomba karawitan masih menunggu ijin untuk pelaksanaan secara luring. "Kegiatannya akan direvisi karena berkaitan dengan publik, tadinyakan tidak ada pameran ada kontak fisik tetapi kita nunggu isin dulu kalau tidak nanti mungkin akan pakai sistem daring," kata Arif Rahman, Kasi Sejarah, Purbakala, dan Permuseuman Dinporabudpar Banyumas kepada Radarbanyumas.co.id, Kamis (30/7). Selanjutnya, Arif menjelaskan, adapun kegiatan yang telah terlaksana dari kegiatan non fisik itu yaitu lomba pidato bahasa Banyumasan sementara untuk kegiatan lainnya direncakan bulan Agustus. "Rencanakan agustus nanti kita ada kegiatan lagi, kemarin sih udah ada yang baru jalan lomba bahasa Panginyongan yang memang pesertanya terbatas 27 itu hanya perwakilan dari penggerak PKK tiap Kecamatan," jelasnya. Dimana pada pelaksanaan kegiatan berikutnya yang melibatkan hingga 50 peserta masih menunggu ijin untuk pelaksanaan. "Nah kalau yang berikutnya melibatkan sampai 50 peserta, kalau yang lomba gambar kemungkinan besar daring karena melibatkan anak TK dan PAUD dan juga kemungkinan besar tidak tatap muka," tambahnya. Sementara untuk lomba karawitan dan dalang cilik yang merupakan harus tatap muka masih menunggu ijin untuk pelaksanaan. "Lomba dalang cilik dan lomba karawitan itu tadinya cuma diperkirakan 2 hari, itu keluar dari target bisa sampai 5 hari. Karena itu tatap muka jadi kalau diizinkan itu bisa sampai 5 hari karena dibatasi. Biasanyakan satu hari kita kelar kalau untuk jumlahnya tingkat SMPkan itu jumlanya 15 grup dan SMA 10 grup, nanti kita tetap pakai protokol kesehatan paling sehari itu 5 atau 7," pungkasnya. Adapun untuk pamerannya, menurutnya akan digelar juga secara daring atau visual. "Bentuknya kita akan kita rubah, yang kayak pameran misalkan secara luring akan kita laksanakan secara daring, akan kita rubah secara visual, karena dibeberapa tempat juga sudah ada yang menerapkan seperti itu," tutupnya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: