Pro dan Kontra Swab Agresif, Ini Jawaban Bupati Banyumas

Pro dan Kontra Swab Agresif, Ini Jawaban Bupati Banyumas

Bupati Banyumas, Achmad Husein BANYUMAS - Swab massal secara agresif yang dilakukan Pemkab Banyumas menuai pro dan kontra di masyarakat. Hal itu terlihat dari respon dari masyarakat terkait pemberitaan hasil dari swab massal. Ada yang mendukung, ada pula yang tak sepaham. Dari pantauan radarbanyumas.co.id di berbagai media sosial seperti facebook serta media-media lain respon terkait pemberitaan bertambahnya orang terkonfirmasi Covid-19, membuat orang merasa khawatir. Salah satu warga Purwokerto, Handoyo (55) mengatakan, swab massal dirasa membuat masalah baru. Menurut dia, orang yang tidak ada gejala bisa terkonfirmasi positif. Selain itu, swab massal juga membuat masyarakat khawatir sehingga perekonomian menjadi memburuk. "Semakin bertambahnya pemberitaan terkait terkonfirmasi positif Covid-19 orang kecil seperti saya menjadi terdampak, karena takut. Karena sebagian masyarakat juga harus mengais rejeki di luar, bukan di kantoran," tutur dia. Selain itu dampak lain juga, menurut dia dampak lain seperti pasar di tutup dan tempat pelayanan publik juga ditutup. Menanggapi masyarakat yang tidak sepaham, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan pentingnya swab massal ini. Menurut dia swab massal ini selain untuk memenuhi standar WHO namun untuk mengetahui dan mengamankan Orang Tanpa Gejala (OTG). Sebab, lanjut Husein, OTG ini sangat berpotensi menularkan ke orang lain. "Kalau yang tertular imunnya tidak bagus, terlebih yang memiliki penyakit bawaan seperti paru-paru, asma dan lainnya bakal lebih berbahaya. Sedangkan kalau imunnya bagus akan jadi OTG baru," kata dia, Kamis (23/7). Hal ini membuat OTG akan bertambah banyak. "Kalau tidak terkontrol nanti OTG akan banyak sekali. Makannya dengan swab massal ini bisa menghentikan rantai penyebaran Covid-29," ujar dia. https://radarbanyumas.co.id/tanpa-keluhan-satu-warga-kroya-terkonfirmasi-positif-covid-19/ Dari hasil swab tersebut nantinya Pemkab Banyumas akan mengambil keputusan. "Keputusan diambil dari data realitas di lapangan," tutur dia. Untuk masyarakat, Huseinpun mempersilahkan agar tetap beraktifitas seperti biasa. "Tetapi tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19. Dari data, rata-rata orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 tidak mematuhi protokol," pungkasnya. Sebelumnya dari swab massal, hasil terakhir ditemukan 38 orang terkonfirmasi positif Covid-19. 37 diantaranya OTG. (ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: