Jadi Trend Baru di Masyarakat, Ternyata Pembelian Sepeda dan Aksesorisnya Picu Inflasi

Jadi Trend Baru di Masyarakat, Ternyata Pembelian Sepeda dan Aksesorisnya Picu Inflasi

Warga di Kota Purwokerto saat mengayuh sepeda di jalan protokol. Ahmad Erwin/Radar Banyumas PURWOKERTO- Maraknya masyarakat yang kini menggiati olahraga bersepeda, ternyata ikut juga memacu inflasi. Dalam hal ini, Danisworo, Kasi Statistik dan Distribusi BPS Purwokerto menyampaikan, untuk sepeda tetap ada sumbangan inflasi namun angkanya tidak telalu signifikan. "Untuk sepeda ada sumbangan inflasi namun tidak terlalu signifikan, memang ada tapi kecil," ujarnya. Sebab dalam perhitungan inflasi tergantung bobot, Danisworo menambahkan, untuk komsumsi sepeda dan aksesorisnya tidak termasuk ke kelompok transportasi tetapi masuk kekeperluan pribadi. Baca Juga: https://radarbanyumas.co.id/tarif-kenaikan-bus-dan-kereta-api-picu-inflasi-kota-purwokerto/ https://radarbanyumas.co.id/kerumunan-makin-ramai-tiga-3-tim-operasi-gabungan-tegakkan-jam-malam-di-banyumas/ "Karena memang perhitungan inflasi kitakan tergantung dari bobot, jadi pada saat sekarang walaupun komsumsi pembelian sepeda ataupun aksesoris-aksesoris sepeda itu meningkat, kelihatan sih, cuma nanti efeknya bukan ke transportasi tetapi kekeperluan pribadi, jadi misal dia beli baju untuk olahraganya itu, dan lain sebagainya, larinya kesana," jelasnya. Menurutnya, adapun sebab perhitungan sepeda tidak dimasukkan dalam kelompok transportasi dikarenakan saat penentuan bobot, sepeda belum terhitung kategori yang sangat mempengaruhi inflasi. Danisworo, Kasi Statistik dan Distribusi BPS Purwokerto "Bisa jadi sepeda itu pada saat penentuan bobot awal dulu, sepeda itu tidak masuk kategori yang sangat mempengaruhi inflasi suatu daerah terutama di Purwokerto, tetapi tetap ada sumbangan inflasi cuma tidak terlalu signifikan, jadi hanya efek lanjutan dari keperluan pribadinya itu," terangnya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: