Tiga Pemudik Diserang Tomcat Jalani Karantina di GOR Satria

Tiga Pemudik Diserang Tomcat Jalani Karantina di GOR Satria

KARANTINA : Para pemudik yang dikarantina di GOR Satria. Dengan makin banyaknya pemudik yang dikarantina di GOR Satria, pemkab juga menggunakan gedung Sasana Krida Satria sebagai tempat karantina. (DIMAS PRABOWO/RADARMAS) PURWOKERTO - Tiga pemudik yang tengah menjalani karantina di Kompleks GOR Satria diserang tomcat. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto SKM MKes mengatakan, pemudik yang terkena serangan Tomcat sudah ditangani dan diberi obat. Penyebabnya karena adanya kontak antara kulit dengan cairan yang keluar dari serangga Tomcat. "Hanya tiga pemudik. Satu orang di Sasana Krida dan dua orang di venue Futsal," katanya melalui Koordinator Tim Dinas Kesehatan GOR Satria dr Anwar Hudiono kepada Radarmas, Senin (4/5). Anwar menjelaskan, dari 171 pemudik berdasarkan data sementara per Senin (4/5) pagi, hanya tiga pemudik yang terserang Tomcat. Antisipasi agar tidak ada lagi pemudik yang terserang Tomcat, diadakan briefing dengan petugas kebersihan agar tempat-tempat selipan yang dipojok-pojok tempat karantina dimana terkadang ada serangga bisa disusun kembali. "Akibat diserang Tomcat kulit pemudik menjadi merah-merah tapi tidak seluruh tubuh. Kebanyakan di lengan dan siku," terang dia. Lebih lanjut dikatakan, untuk pemudik yang datang ke GOR Satria dengan gejala batuk atau demam maka menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP) dengan pengobatan. Namun bagi ODP yang membutuhkan perawatan langsung dirujuk ke rumah sakit. Sampai Senin (4/5) siang pemudik di GOR Satria Purwokerto berkriteria ODP ada tiga orang. Dimana dua orang ringan hanya batuk dan pilek sudah dipulangkan ke rumah isolasi mandiri dengan pengawasan petugas puskesmas, dan satu orang lainnya dirujuk ke rumah sakit karena sakit tipes. "Tetapi dari hasil rapid tes, ketiganya negatif semua. Selain ketiga orang tersebut, pemudik yang dikarantina di GOR Satria semua bukan ODP melainkan pelaku perjalanan. ODP tidak boleh di GOR Satria. Yang disini pemudik yang sehat," tutur Anwar. Sementara itu, pemudik meminta agar fasilitas karantina di GOR Satria bisa lebih representatif. Salah satu pemudik dari Desa Petir Kecamatan Kalibagor, Ahmad Hanif Hudiyono (47) yang ber-KTP Desa Padangjaya Kecamatan Majenang Kabupaten Cilacap, datang ke Banyumas untuk keperluan menunggu rumah kakaknya yang kosong di Desa Petir karena bekerja di Malaysia. Dirinya dan keluarganya berada di Banyumas sejak 24 April. Sementara istri dan kedua anaknya sudah melakukan isolasi mandiri di rumah. "Paling saya yang keluar jualan snack. Jika dikarantina di GOR Satria kan tidak ada pemasukan," katanya. Ahmad berharap ada kompensasi bagi pemudik setelah menjalani karantina di GOR Satria. Dia berkata demikian bukan dalam rangka tidak mentaati peraturan pemerintah namun demi kebaikan bersama. Fasilitas karantina di GOR Satria yang disediakan juga menurutnya masih kurang representatif. "Harapannya lagi tidak perlu lama-lama di karantina. Kecuali memang positif terpapar Covid-19," ungkap dia. Ahmad yang masuk karantina di GOR Satria pada Selasa (28/4) bersama istri dan dua anaknya, juga mengeluhkan tidak aktifnya fasilitas Wifi di venue futsal sehingga menjadi kendala bagi anak perempuannya yang kuliah di Undip dalam mengerjakan tugas. Sekretaris Desa Petir, Subandi mengakui dibawanya Ahmad Hanif Hudiyono dan keluarganya oleh pemerintah desa untuk dikarantina di GOR Satria dalam keadaan terburu-buru. Akhirnya baru Selasa (28/4) sore dibawa ke GOR Satria oleh kepala desa, malamnya Rabu (29/4) pukul 00.30 WIB sudah dijemput lagi oleh desa untuk pulang. Tidak sampai menginap. "Aslinya kan pemudik yang dibawa ke GOR Satria mereka yang dari zona merah lah. Kalau Cilacap kan tidak," katanya, Senin (4/5). Subandi mengungkapkan sewaktu Ahmad Hanif Hudiyono dan keluarganya dibawa ke GOR Satria, pihak Desa Petir belum menyiapkan tempat karantina bagi pemudik. Karena ada informasi pemerintah desa diperintahkan menyiapkan tempat isolasi mandiri bagi pemudik, Kamis (30/4) Desa Petir sudah menyiapkan tempat karantina berkapasitas 6 ruang. "Sampai saat ini, (Senin, red) belum terisi pemudik. Masih kosong," jawab dia. Kepala Bidang Keolahragaan Dinporabudpar Kabupaten Banyumas Taufik Widjatmoko SSos MM mengatakan, secara bertahap fasilitas karantina di GOR Satria dilengkapi. Seperti di gedung Futsal sudah ditambah kipas angin. Dengan terus bertambahnya jumlah pemudik, pada Senin (4/5) didirikan dapur umum. Jumlah sementara pemudik yang dikarantina di GOR Satria per Senin (4/5) sebanyak 185 orang. "Pemudik dari Desa Petir dan keluarganya sudah dipulangkan," katanya ketika ditemui Radarmas, Senin (4/5). Taufik menuturkan, kemungkinan pada Selasa (5/5) jumlah pemudik yang datang sudah mulai berkurang karena desa sudah menyiapkan tempat karantina bagi pemudik. "Mungkin setelah hari ini (Senin, red) yang masuk kesini tidak terlalu banyak kecuali untuk desa yang belum siap," pungkas Taufik. (yda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: