GOR Satria Dijadikan Tempat Karantina Massal
TINJAU : Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono meninjau calon lokasi karantina massal di Gor Satria Purwokerto. (ISTIMEWA) - 12 Orang Kluster Kober Positif Covid-19 - Dua Tenaga Medis Terpapar Corona PURWOKERTO - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Banyumas menyiapkan skenario untuk mengantisipasi gelombang pemudik. Salah satu tempat yang dipersiapkan untuk tempat karantina massal yaitu Gelanggang Olahraga (GOR) Satria Purwokerto. Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono saat meninjau calon lokasi karantina massal di GOR Satria Purwokerto, Rabu (22/4) mengatakan, GOR Satria yang merupakan fasilitas milik Pemkab akan disulap menjadi tempat karantina massal. Tempat tersebut difungsikan seperti bangsal, namun setiap tempat tidur jaraknya diatur sesuai dengan standar kesehatan. "Kita mencontoh punya Semarang, tapi tidak semewah itu. Tadi saya sudah kontak ke Dandim, Kapolresta untuk meminjam velbed. Tinggal dibersihkan dan diberi karpet plastik," katanya. Sadewo menambahkan, dua fasilitas yang akan difungsikan sebagai tempat karantina adalah Sasana Krida dan lapangan futsal indoor. Bila dioptimalkan, keduanya mampu menampung 800 orang. "Problemnya MCK, di futsal hanya lima dan daya tampungnya 100 orang. Di Sasana Krida dengan daya tampung 700, WC-nya hanya 16," jelasnya. Sadewo menuturkan, sudah berkomunikasi dengan kepolisian dan TNI untuk meminjam velbed atau tempat tidur lipat yang difungsikan sebagai tempat tidur sementara. Menurut dia, fasilitas karantina massal secepatnya akan difungsikan. "Kalau sudah siap, nanti akan diarahkan Pak Bupati, pemudik-pemudik kan sudah ada larangan mudik dari Pak Jokowi. Tapi, tentunya kalau orang Banyumas mudik kan tidak mungkin mengusir. Tapi wajib dikarantina di sini, jadi ngapain Lebaran mudiknya di GOR Satria. Harapannya menjadi tidak mudik begitu," jelasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Sadiyanto mengatakan, saat ini Pemkab Banyumas memiliki dua fasilitas karantina, yaitu di Baturraden dan Gelora Satria yang sedang disiapkan. "Kalau ada pemudik bandel ya nanti kita datangi, didata mereka yang masuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan langsung dikarantina," tandasnya. Terpisah, Bupati Banyumas Achmad Husein mengatakan, ada tambahan 8 terkonfirmasi positif. Dari 8 orang tersebut, 2 diantaranya tenaga medis salah satu rumah sakit di Kabupaten Banyumas. "Karena akumulasi atau penumpukkan tes swab selama 20 hari, yakni dari tanggal 1 April sampai 21 April, dan baru diterima hasil swab hari ini," katanya. Untuk tenaga medis yang positif pertama perempuan, berusia 38 tahun bekerja sebagai tenaga medis di salah satu rumah sakit di Banyumas. Bupati mengatakan, kemungkinan besar terpapar dari Bandung. Sedangkan satu orang lainnya berusia 44 tahun berjenis kelamin perempuan, bekerja sebagai tenaga medis ditempat yang sama dengan tenaga medis sebelumnya. "Kemungkinan terpapar ditempat kerja," ujarnya. Bupati menjelaskan, untuk PDP selanjutnya berusia 37 tahun adalah perempuan ibu hamil sudah melahirkan dan dalam kondisi baik, diperkirakan terpapar dari Jakarta. Selanjutnya, laki-laki berusia 23 tahun juga terpapar dari Jakarta. PDP terkonfirmasi positif lainnya, laki-laki dengan usia 81 satu tahun, kluster Kober atau Gowa satu rumah dengan yang terdahulu. Kemudian laki-laki yang juga serumah dengan yang terdahulu dari kluster Kober atau Gowa berusia 14 tahun. Kemudian laki-laki berusia 18 tahun yang baru pulang dari Bandung dan Bali pada akhir Maret Lalu. Selain itu, perempuan dengan usia 69 tahun bertemu komunitas gereja di Sokanegara. "Harus diperhatikan adalah pasien yang berusia 81 tahun dalam kondisi stroke," paparnya. Selain itu Bupati juga menyoroti untuk pasien yang bertemu komunitas gereja. Menurutnya perlu dilakukan tracking secepatnya. "Yang merupakan komunitas, yang masih terbuka yang harus kita tracking secepatnya," tuturnya. Sementara itu Bupati Banyumas Achmad Husein mengumumkan ada penambahan pasien positif untuk sub kluster Kober. Total untuk kluster tersebut terdapat 12 orang positif. "Sub kluster Kober yang merupakan kluster besar Gowa, kluster Kober dimana itu dalam satu rumah ada 4 yang positif sudah kami amankan di rumah sakit. Hari ini kami dapat konfirmasi positif atas Kober tersebut, tambahan sebanyak 8 lagi positif," katanya. Dia menambahkan, 8 orang tersebut berada dalam lingkup yang sudah pihaknya isolasi. Pihaknya juga telah menerapkan isolasi total. "Itu hasil dari swab tes, dalam lingkungan 1 jamaah di masjid yang ada di Kober," lanjutnya. Lanjut bupati menjelaskan, total dengan tambahan tersebut menjadi 12 positif konfirmasi Covid-19 untuk daerah Kober. Untuk yang lain pihaknya masih menunggu hasil swab. "12 orang sudah kami rawat dengan baik di rumah sakit," pungkasnya. (aam)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: